Terkini Bisnis: Curhat Pedagang ke Jokowi, RI Berpotensi Resesi
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Rabu, 13 Juli 2022 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini di kanal ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 13 Juli 2022, diramaikan sejumlah isu. Berita pertama mengenai curahan hati atau curhat para pedagang kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi soal sulitnya mengurus sertifikasi halal.
Ada juga berita tentang potensi resesi yang dialami Indonesia. Meski kemungkinannya rendah, pemerintah tetap mewaspadai. Berikut ini lima berita terkini di kanal ekonomi dan bisnis.
1. Pedagang Roti sampai Obat Komplain soal Sertifikasi Halal ke Jokowi
Dua orang pedagang menyampaikan komplain soal pengurusan sertifikasi halal kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keluhan itu disampaikan saat Jokowi memanggil sejumlah pedagang naik ke atas panggung dalam acara pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) di gedung Olahraga Nanggala Kopassus, Jakarta Timur.
"Bisa enggak halal itu dinasionalkan?" kata seorang ibu pedagang roti bakar Bandung bernama Wageningtyas, Rabu, 13 Juli 2022.
Wage, panggilannya, menjelaskan kepada Jokowi kalau dirinya memproduksi roti di Depok, Jawa Barat. Sedangkan ia tinggal di Jakarta. "Itu ngurus halalnya kemarin susah banget, Pak, karena harus lari ke Depok," kata dia.
Jokowi langsung berjanji bakal mengecek keluhan Wage. Ia menyebut kesulitan-kesulitan seperti ini memang harus dicari jalan keluarnya oleh pemerintah.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Indonesia Berpotensi Alami Resesi Ekonomi, Sri Mulyani: Kami Waspada
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mewaspadai potensi resesi yang menghantui Indonesia lantaran RI masuk ke dalam peringkat 14 dari 15 negara di Asia yang kemungkinan mengalami resesi ekonomi, berdasarkan survei Bloomberg terbaru.
"Kami tidak akan terlena, kami tetap waspada," ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Kegiatan Sampingan G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu 13 Juli 2022.
Sri Mulyani menuturkan seluruh instrumen kebijakan akan digunakan, baik kebijakan fiskal, moneter, sektor keuangan, hingga regulasi lain untuk mengawasi kemungkinan resesi tersebut, terutama regulasi dari korporasi di Tanah Air.
Adapun dalam survei tersebut Indonesia menempati peringkat 14 dengan kemungkinan resesi sebesar tiga persen, jauh dari Sri Langka yang menempati posisi pertama dengan potensi resesi 85 persen.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Dewan Komisioner OJK Pamit ke Jokowi, 20 Juli Pelantikan Jajaran Baru
-Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK periode 2017-2022 menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Rombongan yang dipimpin Ketua OJK Wimboh Santoso ini pamit karena mengakhiri tugas dalam beberapa hari lagi.
"Akan ada pelantikan jajaran baru minggu depan dan juga yang lama akan berakhir, sehingga kami lapor kepada bapak presiden, ya intinya pamit," kata Wimboh, Rabu, 13 Juli 2022.
Wimboh juga menyampaikan terima kasih atas kepemimpinan Jokowi, terutama di masa-masa sulit pandemi Covid-19. "Di mana kita bisa menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan kita seperti hari ini," kata dia.
Sebelumnya, Komisi Keuangan DPR resmi memilih Mahendra Siregar sebagai Ketua OJK periode 2022-2027 pada 7 April lalu. Mahendra adalah eks Wakil Menteri Luar Negeri.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Garuda Rugi Rp 62 Triliun pada 2021, Dirut Klaim Kinerja Pulih dalam 2-3 Tahun
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. membukukan kerugian yang diatribusikan ke entitas induk senilai US$ 4,16 miliar atau setara dengan Rp 62 triliun pada 2021. Kerugian ini membengkak dari 2020 yang sebesar US$ 2,44 miliar.
Menukil laporan keuangan (audited) 2021, Garuda Indonesia secara grup mencatatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 10,43 persen menjadi US$ 1,33 miliar. Pendapatan usaha ini ditopang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar US$ 1,04 miliar, penerbangan tidak berjadwal sebesar US$ 88,05 juta, dan pendapatan lainnya US$ 207 juta.
Adapun ekuitas Garuda negatif US$ 6,1 miliar atau Rp 91,6 triliun. Total liabilitas emiten berkode GIAA ini pun jauh lebih besar ketimbang asetnya.
Berdasarkan laporan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, jumlah liabilitas Garuda per 31 Desember 2021 adalah US$ 13,3 miliar. Liabilitas Garuda naik dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 12,73 miliar.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
5. Twitter Resmi Tuntut Elon Musk
Perusahaan media sosial, Twitter Inc., resmi menuntut Elon Musk. Masalah ini bermula saat bos Tesla tersebut membatalkan akuisisi Twitter senilai US$ 44 miliar atau Rp 660 triliun.
“Setelah memasang mata publik untuk mempermainkan Twitter, dan setelah mengusulkan dan kemudian menandatangani perjanjian merger, Elon Musk tampaknya percaya bahwa dia – tidak seperti setiap pihak lain yang tunduk pada undang-undang kontrak Delaware – bebas untuk berubah pikiran, membuang perusahaan, mengganggu operasinya, menghancurkan nilai pemegang saham, dan pergi,” kata Twitter dalam gugatan seperti dikutip dari Bisnis, Rabu, 13 Juli 2022.
Tuntutan itu diajukan ke Pengadilan Delaware. Twitter pun meminta Musk segera menyelesaikan kesepakatan untuk mengakuisisi media sosial tersebut dengan nilai US$ 54,2 per lembar saham.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Tangkap Pelaku Pencurian di KA Kaligung, PT KAI: Jika Kehilangan Segera Melapor
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini