Perubahan Perilaku Komodo Menjadi Salah Satu Alasan Pembatasan Pengunjung

Selasa, 12 Juli 2022 06:08 WIB

Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo ramai dikunjungi wisatawan pasca pelonggaran aturan Covid-19, Jumat 17 Juni 2022. TEMPO/MARTHA WARTA SILABAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menjelaskan alasan tingginya biaya tiket masuk ke Pulau Komodo. Tiket masuk Taman Nasional Komodo bagi wisatawan dibanderol seharga Rp3,75 juta mulai tanggal 1 Agustus 2022 mendatang.

“Sekali ini bukan (tentang) tiket masuknya, tetapi konsep pelestarian Taman Nasional Komodo yang komprehensif," kata Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Infrastruktur Kemenparekraf RI, di acara Weekly Press Briefing pada Senin 11 Juli 2022 kemarin.

Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo, Carolina Noge, mengatakan bahwa biaya tersebut telah mencakup kompensasi kegiatan konservasi dan masa berlaku tiket selama satu tahun. “Kami memberikan angka 200 ribu (pengunjung) dengan kompensasi Rp3,75 juta per orang. Kenapa diberlakukan per tahun? Karena upaya konservasi kami lakukan juga dalam satu tahun.”

Adapun pembatasan pengunjung yang juga diberlakukan bersamaan dengan penetapan biaya tiket masuk tersebut dilakukan dalam rangka menjaga keberlangsungan hidup komodo agar tetap sesuai dengan habitat aslinya. Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Lukita Awang menyebutkan, jumlah wisatawan Taman Nasional Komodo pada tahun 2013 meningkat drastis menjadi 63 ribu orang daripada tahun 2002 yang hanya 11 ribu orang.

Peningkatan drastis jumlah wisatawan tersebut, kata Awang, menimbulkan perubahan perilaku pada komodo di sana. “Komodo menjadi lebih kurang kewaspadaan, dia jadi lebih dekat dengan manusia di tempat wisata," kata dia. Selain itu, Awang juga menyebutkan bahwa berat badan komodo di Taman Nasional Komodo menjadi lebih berat dari pada yang seharusnya, “Ketercatatan kita, mencapai 100 kilogram, walaupun sebenarnya secara normal dia paling besar hanya 80 kilogram di tempat alaminya.”

Advertising
Advertising

Dengan kenyataan perubahan perilaku komodo dan tolak ukur penelitian jumlah wisatawan, Awang bersama pemerintah provinsi setempat pun mengadakan kerja sama dalam membuat wisata alternatif, memberhentikan pemberian pakan kepada komodo, dan juga mengembangkan destinasi baru.

Ketua Tim Ahli Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem, Irman Firmansyah, setuju dengan pernyataan Awang terkait perubahan perilaku dan genetika pada komodo. Ia menambahkan, “Karena ini tentang bertahan hidup, kita ingin komodonya tetap (hidup secara) alami”.

Irman menyampaikan, baik Pulau Padar maupun Taman Nasional Komodo memiliki ukuran yang kecil, sehingga pembatasan wisatawan krusial untuk dilakukan.

Hal ini karena selain hendak mewujudkan ekosistem komodo yang tetap lestari, Irman menyadari betul bahwa bukanlah hal yang mungkin jika memaksakan banyaknya wisatawan dalam satu waktu yang bersamaan.

JELITA MURNI | ALI HIDAYAT

BACA: Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, Duit akan Dipakai untuk Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

6 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

3 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

3 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

3 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

7 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

7 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

7 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya