Terpopuler Bisnis: Crazy Rich Menang Gugatan Emas Antam, Luhut Klaim Pangan RI Masih Oke
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Jumat, 8 Juli 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita seputar ekonomi dan bisnis diwarnai berbagai isu sepanjang Kamis, 7 Juli 2022. Berita pertama dimulai dengan crazy rich Surabaya, Budi Said, yang menang gugatan atas PT Aneka Tambang Tbk (Persero).
Kemudian ada juga berita tentang daerah yang meminta restu pemerintah pusat untuk memungut hasil panen petani sawit Rp 25 per kilogram. Berikut ini berita terpopuler di kanal ekonomi dan bisnis, kemarin.
1. Profil Crazy Rich Surabaya Budi Said yang Menang Gugatan 1,1 Ton Emas Lawan Antam
Crazy rich Surabaya, Budi Said, berhasil memenangkan gugatan 1,1 ton emas atas PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Siapakah sebenarnya Budi Said?
Dikutip dari Tempo, pada 29 Juni lalu, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan Budi Said terhadap PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau Antam. Dengan putusan itu, Antam diharuskan membayar 1,1 ton emas kepada Budi Said.
Kasus ini berawal saat Budi Said menggugat perusahaan berkode saham ANTM sebesar Rp 817,4 miliar ke Pengadilan Negeri Surabaya. Angka itu setara dengan 1,1 ton emas.
Budi Said sebelumnya mengaku sudah membeli 7 ton emas di Butik Emas Logam Mulia Surabaya I Antam. Ia membeli emas usai ditawari potongan harga oleh beberapa oknum pekerja di gerai itu.
Tapi belakangan Budi Said hanya menerima 5,9 ton emas. Sisanya, emas sebesar 1,1 ton tidak diterima.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Daerah Minta Restu Pemerintah Pungut Rp 25 per Kilogram dari Hasil Panen Petani Sawit
Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit (AKPSI) meminta pemerintah pusat mengizinkan pemerintah kabupaten untuk menarik pungutan hasil panen petani. Ketua AKPSI Yulhaidir meminta pemerintah membuat regulasi agar setiap kilogram hasil panen sawit dapat dipungut untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
"Kami meminta kepada pemerintah pusat untuk memberikan kewenangan pada pemerintah kabupaten penghasil sawit agar dapat memungut produksi TBS (tandan buah segar) minimal Rp 25 per kilogram," tuturnya di Grand Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat pada Kamis, 7 Juli 2022.
Yulhaidir menyampaikan usulannya dalam rapat rapat koordinasi audit perkebunan sawit Indonesia yang dipimpin Menteri Koodinator Bidang Kemeritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ikut serta dalam rapat tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Luhut: Sampai Hari Ini, Masalah Pangan Masih Oke Banget
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim persoalan pangan di Indonesia masih terkendali. Bahkan, ia menyebut kondisi pangan tergolong baik.
"Kita beruntung sampai hari ini masalah pangan masih oke banget,” kata Luhut dalam keterangannya, Kamis, 7 Juli 2022.
Meski dihadapkan dengan tantangan krisis pangan serta energi, Luhut pun menilai pemulihan ekonomi di Tanah Air berjalan cepat. Ekspor Indonesia juga tergolong masih kuat ketimbang negara lain.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Pabrik Pengolahan Minyak Mentah Beli Sawit Petani di Bawah Rp 1.000
Sebagian besar pabrik pengolahan minyak mentah di Kabupaten Mukomuko membeli sawit petani dengan harga di bawah Rp 1.000 per kilogram. Harga tandan buah segar (TBS) itu di bawah harga yang telah diputuskan tim perumus senilai Rp 1.666.
"Kita terus monitor harga sawit dan saat ini harga sawit di bawah Rp 1.000 per kilogram karena terbatasnya penjualan tandan buah segar kelapa sawit dari daerah ini," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Apriansyah seperti dikutip dari Antara, Kamis, 7 Juli 2022.
Apriansyah mengatakan harga TBS rendah karena penjualan crude palm oil (CPO) di daerah tersebut terbatas. Sembilan dari sepuluh pabrik sawit yang tersebar di 15 kecamatan tidak memasarkan CPO ke luar daerah.
Baca selengkapnya di sini.
Baca Juga: Kepada Petani Sawit Luhut Mengaku Sulit Menaikkan Harga TBS, Sebab...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini