Bahlil Yakin Realisasi Investasi Kuartal II Naik Meski Ketidakpastian Global Tinggi, Ini Sebabnya

Kamis, 7 Juli 2022 11:28 WIB

Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yakin realisasi investasi pada kuartal II pada tahun 2022 bakal lebih tinggi ketimbang capaian kuartal sebelumnya.

Per kuartal satu tahun 2022, realisasi investasi dari Kementerian Investasi tercatat Rp 282,4 triliun. Angka tersebut naik 28,5 persen secara tahunan atau 16,9 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini pun mencatatkan rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Bahlil menjelaskan, untuk mengejar target investasi pada tahun ini, pihaknya telah menyiapkan strategi khusus. Salah satunya adalah memanfaatkan investasi yang belum terselesaikan dari calon investor yang sudah mendapatkan insentif tax holiday sebelumnya.

“Dalam grafik perencanaan realisasi investasi di kuartal II/2022, seharusnya lebih tinggi daripada kuartal I/2022,” kata Bahlil, Rabu malam, 6 Juli 2022.

Ia memaparkan bahwa investasi yang belum terselesaikan itu mencapai Rp 1.300 triliun. “Jadi di samping kita mencari investasi dari luar, kita mendorong yang sudah ada di dalam,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Ia pun yakin target investasi hingga akhir tahun sebesar Rp 1.200 triliun akan tercapai walaupun ketidakpastian kondisi global masih sangat tinggi, terutama adanya tantangan lonjakan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Pada kuartal pertama tahun ini, Kementerian Investasi mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 147,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen secara tahunan (yoy). Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal satu tahun 2022 sebesar Rp 135,2 triliun atau naik 25,1 persen secara tahunan.

Secara sektoral, realiasi investasi pada periode itu didominasi oleh industri logam dasar, barang logam sebesar Rp 39,7 triliun, serta transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 39,5 triliun.

BISNIS

Baca: Bos Pertamina Cerita Dilema Naikkan Harga Pertamax: Ada Kemungkinan Shifting ke Pertalite

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

21 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

1 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

1 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

1 hari lalu

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Revisi PP Minerba No. 96 Tahun 2021 ini memungkinkan Pemerintah Indonesia bisa menjadi pemilik saham terbesar perusahaan tambang PT Freeport Indonesia yakni sebesar 61 persen. Pemerintah juga merancang pembagian izin usaha pertambangan (IUP) bagi ormas keagamaan melalui ini.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

1 hari lalu

GP Ansor Nilai Rencana Bahlil Beri IUP untuk Ormas Ide yang Bagus

GP ANsor menilai pemberian IUP ini ide yang bagus terhadap kontribusi dan peran ormas sebagai salah satu komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

2 hari lalu

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?

Baca Selengkapnya

GP Ansor Puji Ide Menteri Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang untuk Ormas

2 hari lalu

GP Ansor Puji Ide Menteri Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang untuk Ormas

Bahlil mengatakan pemberian IUP untuk ormas keagamaan tidak akan menjadi masalah selama dilakukan dengan baik.

Baca Selengkapnya