50 Ribu Kendaraan Terdaftar di MyPertamina, Pertamina Klaim Antusiasme Warga Tinggi

Rabu, 6 Juli 2022 05:49 WIB

Petugas membagikan selebaran tata cara pendaftaran pembelian BBM Subsidi di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Manado, Sulawesi Utara, Jumat 1 Juli 2022. PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga menguji coba pendaftaran pembelian BBM subsidi menggunakan laman subsidi.tepat.mypertamina.id, untuk memastikan pemanfaatan subsidi tepat sasaran ke masyarakat. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat, hingga 5 Juli 2022, 50 ribu kendaraan telah terdaftar di aplikasi MyPertamina. Kendaraan yang terverifikasi oleh Pertamina akan terdaftar sebagai konsumen bahan bakar minyak bersubsidi (BBM) jenis Pertalite dan Biosolar.

"Sejak 1 Juli 2022 sampai hari ini, kami mendapatkan antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat yang telah mendaftarkan kendaraan mereka," tutur Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, Selasa malam, 5 Juli.

Pertamina mulai mengatur penyaluran Pertalite dan Solar untuk mengantisipasi bocornya subsidi ke kalangan atas. Pembatasan dilakukan melalui sistem pendaftaran baik di aplikasi MyPertamina maupun di situs resmi perusahaan.

Sistem pendaftaran BBM bersubsidi ini telah dibuka mulai 1 Juli di sebelas kota. Kota-kota itu mencakup Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat.

Kemudian, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis di Jawa Barat; Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan; Kota Jogja di Yogyakarta; dan Kota Manado di Sulawesi Utara. Kebijakan ini pada tahap awal berlaku untuk kendaraan roda empat.

Advertising
Advertising

Pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dan dokumen serta data kendaraan yang dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan kode QR yang akan diterima melalui notifikasi pada situs Subsiditepat.mypertamina.id atau melalui surat elektronik.

Kode QR itu bisa dicetak dan dibawa ke SPBU. Karenanya, masyarakat tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa ponsel ke SPBU.

Adapun Pertamina masih membuka pendaftaran bagi konsumen yang ingin mendaftarkan kendaraan mereka sebagai penerima BBM bersubsidi sampai 30 Juli. Terdaftarnya para konsumen BBM bersubsidi ke MyPertamina menambah banyak jumlah pengguna aplikasi tersebut.

Sampai 5 Juli, Pertamina mencatat pemakai aplikasi itu bertambah sebanyak empat juta dalam waktu empat hari dari berbagai daerah di Indonesia. Adapun untuk masyarakat yang tidak memiliki ponsel, Irto mengatakan perseroan memberikan layanan agar pengguna datang ke gerai pendaftaran yang telah disediakan di SPBU Pertamina.

Petugas akan membantu masyarakat mendaftar secara langsung ke layanan daring tersebut. "Kami melihat telah terbangun pemahaman dan kesadaran di masyarakat mengenai penyaluran BBM subsidi untuk tepat sasaran. Pendaftaran akan diteruskan sampai seluruh masyarakat Indonesia yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi," ucap Irto.

Selama masa pendaftaran dan transisi penggunaan MyPertamina, konsumen masih tetap bisa membeli Pertalite dan Solar secara manual.

ANTARA

Baca juga: Mulai 1 Juli Beli Pertalite dan Solar Wajib Daftar di Aplikasi MyPertamina

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

2 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

2 hari lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

4 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

6 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

7 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

8 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

8 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya