Mendag: Realisasi Ekspor CPO Indonesia Melalui Skema DMO Capai 65 Persen
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 5 Juli 2022 13:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan realisasi Persetujuan Ekspor (PE)/Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Crude Palm Oil atau CPO melalui skema 1 Domestic Market Obligation (DMO) SIMIRAH mencapai 65,91 persen per 4 Juli 2022.
“Kemarin yang baru dikasih izin ekspor baru 65 persen karena masih ada yang belum dikirim karena kapal kemarin kan jeda sewaktu pelarangan ekspor CPO,” kata Mendag Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pasar Jaya Ciracas, Selasa, 5 Juli 2022.
Ini berarti sudah ada 885.500 ton volume CPO ekspor yang sudah terealisasi, dengan sisa 434.067 ton volume CPO yang belum terealisasi melalui skema 1 DMO SIMIRAH. Adapun perusahaan pemilik PE yang sudah melakukan ekspor barang atau PEB melalui skema ini berjumlah 36 perusahaan dari 842 pemilik PE.
Sementara itu, realisasi ekspor untuk skema Flush Out per 4 Juli kemarin sudah mencapai 49,51 persen atau 645.327 ton dengan volume yang belum terealisasi 447.563 ton. Adapun perusahaan eksportir yang sudah melakukan PEB melalui skema Flush Out berjumlah 39.
“Kami berharap ekspornya lancar agar Pabrik Kelapa Sawit bisa mengosongkan tangkinya dan membeli Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit swadaya,” katanya.
Zulhas berharap kelancaran ekspor ini akan memengaruhi harga TBS serendahnya Rp 2.000 per kg hingga Rp 3.000 per kg. Menurutnya, saat ini ekspor CPO masih menyesuaikan kondisi setelah larangan ekspor CPO kemarin. Pasalnya, kata Zulhas, negara pembeli CPO Indonesia telah mengambil stok dari negara lain.
“Kapal-kapal pengangkut CPO kan kemarin mengangkut kompditas lain sehingga perlu waktu penyesuaian logistik,” katanya.
Ia juga mengatakan Kemendag akan meluncurkan minyak goreng curah kemasan dengan merek Minyak Kita yang akan dijual seharga Rp 14 ribu per liter. Minyak Kita, katanya, akan diproduksi untuk memastikan peredaran minyak goreng curah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000.
Menurut dia harga rata-rata minyak goreng curah di Jawa-Bali-Sumatra sudah di kisaran Rp 14 ribu per liter. Namun, ia mengatakan harga di Papua dan Maluku masih mahal di kisaran Rp 20 ribu.
“Untuk Maluku dan Papua memang ada masalah logistik. Apalagi biaya kirimnya itu tinggi. Jadi memang masalah logistik Papua dan Maluku belum bisa kami atasi,” katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, harga minyak goreng curah di Pasar Jaya Ciracas Rp 14 ribu per liter dan Rp 15.500 untuk satu kilogram.
Sebelumnya pada 22 Juni 2022, Zulkifli berjanji akan mempercepat targetnya dalam menyelesaikan sengkarut minyak goreng curah, dari yang semula satu bulan menjadi dua pekan. Ia berjanji harga minyak goreng akan stabil sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu, Rp 14.000.
Baca Juga: Viral Petani Jual Sawit ke Malaysia, Mendag: Wajar