Erick Thohir Targetkan BUMN Beri Dividen Rp 50 Triliun ke Negara pada 2024

Senin, 4 Juli 2022 17:59 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 30 November 2020. Rapat tersebut membahas permasalahan asuransi Jiwasraya, road map BUMN, restrukturisasi BUMN dan lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan terus berupaya meningkatkan dividen kepada negara dari tahun ke tahun. Dia menargetkan besarnya dividen bisa mencapai Rp 50 triliun pada 2024.

"Kalau dilihat dari data yang kita bisa lakukan pada 2022 ini Rp 39,7 triliun tetapi. Nanti Insya Allah di 2023 bisa naik ke Rp 43 triliun dan bahkan di 2024 targetnya kurang lebih Rp 50 triliun," kata Erick dalam rapat dengan komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin, 4 Juli 2022.

Target itu ia sampaikan setelah Kementerian BUMN memperoleh persetujuan dari Komisi VI untuk mengajukan penyertaan modal negara (PMN) Rp 73,26 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

"Jadi antara PMN dan deviden itu bisa berimbang atau fifty-fifty dari totalnya," ujarnya.

Dia menuturkan, dalam tiga tahun terakhir, kontribusi yang sudah diberikan BUMN kepada negara kurang lebih Rp 1.200 triliun. Kontribusi ini terdiri atas pajak, dividen, dan bagi hasil. Adapun dalam 10 tahun sebelumnya, totalnya kurang-lebih Rp 4.013 triliun.

"Artinya 3 tahun terakhir ini ada kenaikan masing-masing pertahunnya Rp 50 triliun lebih tinggi daripada tahun sebelumnya secara kumulatif," kata Erick.

Dia menegaskan akan memastikan PMN membawa hasil yang baik. Sehingga perusahaan pelat merah tak sekadar menyandarkan keuangannya kepada negara. Apalagi, BUMN merupakan korporasi yang harus sehat yang memberikan pemasukan maksimal kepada negara.

Di saat yang sama, kata dia, BUMN berfungsi sebagai pelayanan publik dan mengintervensi pasar ketika kondisi tidak seimbang. "Dan tentu kami dari Kementerian BUMN mengucapkan terima kasih dan memastikan para BUMN yang mendapat dukungan maksimal dari Komisi VI bisa menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Erick Thohir.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 14.972, Ada Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

3 jam lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Bersama Relawan Bakti BUMN Bantu Korban Bencana di Sumbar

3 jam lalu

PT Pegadaian Bersama Relawan Bakti BUMN Bantu Korban Bencana di Sumbar

PT Pegadaian melalui program Relawan Bakti BUMN Batch V menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

13 jam lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris

1 hari lalu

Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris

Erick Thohir bersama Anindya Bakrie mengakusisi saham mayoritas Oxford United pada 2022.

Baca Selengkapnya

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

1 hari lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

2 hari lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

2 hari lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

3 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

3 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya