RI Berambisi Kuasai 25 Persen Mobil Listrik dari Total Penjualan Global pada 2030

Rabu, 29 Juni 2022 19:04 WIB

Nissan Indonesia menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) swasta pertama di Indonesia hari ini, Senin, 1 November 2021. SPKLU Nissan tersedia di Wisma Indomobil 3 MT Haryono dan beberapa dealer Nissan, seperti di TB Simatupang, Puri Indah, Roxy, dan Bekasi Barat. FOTO: Tempo/Dicky Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investas Indra Darmawan mengatakan Indonesia memasang target ambisius untuk menghadirkan 25 persen mobil listrik dari total penjualan mobil pada 2030. Dia berujar, mobil listrik dan baterainya akan menjadi lokomotif untuk menarik investasi nasional.

“Beda dengan negara lain, kita tidak pakai lama. Tiga bulan lalu kita sudah punya kendaraan listrik pertama, ada di jalan-jalan Jakarta, yang kemudian diikuti oleh produksi-produksi berikutnya” kata Indra dalam Webinar “Ambisi Indonesia Kebangkitan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik” pada Rabu, 29 Juni 2022.

Indonesia, tutur Indra, sudah lebih dulu memiliki mobil listrik dibandingkan dengan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara. Mengutip data Kementerian Perhubungan, sudah ada 16 ribu unit mobil listrik di Indonesia.

Sedangkan di seluruh dunia, ada 1,2 miliar mobil yang 1 dari 70 di antaranya adalah mobil listrik. Global menargetkan, ke depan, 1 dari 6 mobil di dunia adalah mobil listrik. Adapun masing-masing negara memiliki realisasi target sesuai dengan kondisinya.

Norwegia misalnya, yang paling terdepan dalam penjualan mobil listrik. Sebanyak 8 dari 9 penjualan mobil adalah mobil listrik.

Advertising
Advertising

“Negara-negara Eropa lain, seperti Swedia, Jerman, Prancis, menyusul di belakang Norwegia. Kalau Tiongkok (Cina) itu 16 persen dari total penjualan mobil adalah mobil listrik. Adapun Amerika Serikat hanya 5 persen dan setengahnya dibuat Tesla,” katanya.

Dengan kecepatan ini, target pertumbuhan car sales global untuk mobil listrik pada 2030 seharusnya bisa mencapai 22-35 persen. Namun, melihat realita kondisi sekarang, Indra memprediksi hanya sekitar 14 persen yang terealisasi.

Kondisi ini, kata dia, disebabkan oleh situasi konflik global yang terjadi antara Ukraina dan Rusia yang menyulitkan percepatan produksi mobil listrik dan baterainya akibat pasokan terhambat. “Apakah target bisa dicapai? Sangat berat. Kalau pun bisa sangat berat karena disrupsi rantai pasokan global. Rusia sebagai penghasil mineral komponen baterai listrik, yakni hydrated nickel, terkena sanksi oleh negara Barat,” ucpanya.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid berujar, membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia bukan hanya membutuhkan sinergi antara pemerintah melalui BUMN dan swasta. Hal lain yang penting adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.

“Pendidikan juga menjadi stakeholders industri electric vehicle (EV) karena isu human capital-nya menjadi kunci dan tantangan juga. Ketika kita mulai merencanakan membangun manufakturingnya, sedangkan yang akan bekerja di sana adalah human capital-nya. Di sisi inilah vokasi menjadi penting,” kata Arsjad.

Menurut Arsjad, kerja sama perusahaan atau investor dengan lembaga akademis menjadi penting untuk membuat keterampilan apa saja yang diperlukan. Tertutama, memasuki dunia industri EV yang baru di bidang pendidikan.

“Karena tanpa manusianya, bagaimana kita bisa mengerjakan semuanya. Dari hulu mulai tambang nikel hingga hilirisasi pengisian daya kendaraan listrik sampai konsumen, kita membutuhkan skill dan ke depannya skill itu penting,” kata Arsjad.

Baca juga: BKPM Berharap Indonesia Jadi Produsen Terbesar Baterai Mobil Listrik Dunia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

20 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

2 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

2 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya