Hari ini 151 Tahun Yen, Mata Uang Jepang yang Sempat Tak Memiliki Nilai Tukar

Senin, 27 Juni 2022 20:09 WIB

Ilustrasi mata uang Jepang Yen. REUTERS/Shohei Miyano

TEMPO.CO, Jakarta - Yen merupakan mata uang resmi Jepang yang menjadi bagian dari sejarah modernsisasi ekonomi oleh pemerintah Meiji pada akhir abad ke-19. Dikutip dari coroporatefinance, sebelum Restorasi Meiji, semua wilayah feodal Jepang mengeluarkan mata uang mereka sendiri, Hansatsu, dalam kumpulan denominasi yang tidak pasti.

Pada 27 Juni 1871, Yen ditetapkan menjadi mata uang Jepang. Undang-Undang Mata Uang Baru memperkenalkan Yen sebagai mata uang baru. Nama Yen sendiri dalam situs britannica, berasal dari istilah kuno untuk koin bulat Cina (yuan).

Pertama kali dicetak pada1869, yen secara resmi dikategorikan sebagai unit dasar dalam reformasi moneter. Berbagai badan mengeluarkan uang kertas dalam yen, seperti Kementrian Keuangan dan Bank Nasional Kekaisaran Jepang, serta pasukan sekutu juga merilis beberapa catatatn setelah perang. Sejak itu, Bank of Japan memiliki wewenang untuk menerbitkan uang kertas dan koin. Uang kertas diterbitkan dalam denominasi mulai dari 1.000 hingga 10.000 yen.

Uang Kertas dan Uang Koin Yen

Umumnya masyarakat Jepang menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran sekitar 38 persen pada 2014. Pembayaran tunai juga diyakini melindungi privasi seseorang, pedagang tidak perlu menunggu pembayaran atau tidak membawa konotasi negatif, seperti kredit

Potret tokoh penting dari periode Meiji dicetak pada uang kertas Jepang, dengan alasan untuk mencegah pemalsuan, yang sebaiknya menggunakan foto yang tepat sebagai aslinya daripada lukisan untuk potret.

Advertising
Advertising

Bagian depan uang kertas berisi gambar tokoh budaya penting dalam sejarah Jepang. Misalnya, ahli bakteriologi Hideyo Noguchi muncul di uang kertas 1.000 yen; pengarang Murasaki Shikibu pada 2.000 yen. Sedangkan denominasi koin berkisar dari 1 hingga 500 yen.

Sebelumnya, tidak ada nilai tukar yang benar untuk yen antara 7 Desember 1941, dan 25 April 1949, karena inflasi masa perang saat itu mengurangi yen menjadi sebagian kecil dari nilai sebelum perang. Kemudian, pemerintah Amerika menetapkan nilai yen pada 360 per US$, yang menjadi bagian dari sistem Bretton Woods, dalam menstabilkan harga pada perekonomian Jepang.

Sampai sekarang, Yen menjadi mata uang ketiga yang paling banyak diperdagangkan di pasar valuta asing, setelah dolar Amerika dan Euro.

BALQIS PRIMASARI

Baca: Apresiasi Yen Perlu Diwaspdai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 jam lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

1 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

2 hari lalu

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda

Baca Selengkapnya

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

3 hari lalu

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

Jepang mencatat rekor baru rumah kosong sebanyak 9 juta unit. Angka kelahiran yang rendah menjadi pemicu banyaknya rumah kosong.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

4 hari lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

4 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

6 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

7 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

7 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya