XL Axiata Akuisisi Saham Link Net Senilai Rp 8,7 Triliun

Rabu, 22 Juni 2022 20:33 WIB

XL Axiata dan Link Net. Foto: dok. XL; dok.Link Net

TEMPO.CO, Jakarta - Axiata Group (Axiata) dan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menyelesaikan akuisisi atas 66,03 persen saham PT Link Net Tbk (Link Net) dengan harga sekitar RM 2,63 miliar. EXCL mengempit 550 juta saham seharga Rp 4.800 per lembar atau Rp 8,72 triliun.

Joint Acting Group CEOs Axiata Hans Wijayasuriya dan Vivek Sood mengatakan penyelesaian akuisisi Link Net menandai tonggak penting perjalanan operasional Axiata di lingkup regional.

"Dengan kehadiran Link Net menjadi keluarga Axiata, ini akan memperkuat posisi kami sebagai juara digital di tingkat regional dalam menyediakan layanan-layanan telekomunikasi konvergensi, selaras dengan spirit kami untuk memajukan Asia," kata mereka, Rabu, 22 Juni 2022.

Pasca-akuisisi, Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII), anak perusahaan Axiata, dan XL Axiata memegang masing-masing 46,03 persen dan 20,00 persen dari gabungan keseluruhan saham Link Net. Saham Link Net sebesar 66,03 persen sebelumnya dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte. Ltd. dan PT First Media Tbk.

Total kepemilikan Axiata atas saham Link Net melalui AII dan XL Axiata setelah selesainya akuisisi ini adalah sebesar 58,33 persen. Adapun AII sekarang berkewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib untuk membeli 33,97 persen saham Link Net yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia atau MTO.

Advertising
Advertising

Detail mengenai rencana MTO akan diumumkan pada waktunya. Rencana MTO diharapkan selesai pada kuartal ketiga tahun 2022.

Dengan akuisisi ini, Link Net dan XL Axiata akan meningkatkan sinergi dalam penyediaan layanan komunikasi tanpa kabel (wireless) dan layanan-layanan komunikasi lainnya. Selain itu, perusahaan akan berbagi jaringan tulang punggung dan transmisi serta memperluas hubungan antar-kedua pelanggan di Indonesia.

Digabung dengan layanan korporasi milik XL Axiata seperti koneksi seluler, Link Net akan lebih siap untuk memanfaatkan pasar korporasi yang sedang berkembang di Indonesia. Berdasarkan riset pasar independen, Indonesia merupakan salah satu pasar layanan pita lebar berbasis kabel yang menarik secara global.

Tingkat penetrasi di pasar rumah tangga Indonesia masih sangat kecil, yakni sekitar 13,4 persen. Rata-rata penggunaan layanan data per koneksi di jaringan pita lebar berbasis kabel (fixed broadband) di Indonesia telah tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan meningkat 44,4 persen dari 2016 ke 2020.

CAGR diperkirakan akan terus meningkat lagi sebesar 27,9 persen dari 2020 ke 2026. Indonesia juga merupakan salah satu pasar layanan pita lebar berbasis kabel dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Sambungan tetap di Tanah Air dianggap siap untuk ekspansi dengan CAGR sekitar 14,4 persen.

Selain itu, penetrasi rumah tangga di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 27,5 persen pada 2026.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan sangat senang dengan potensi dan kemungkinan yang muncul dari akuisisi ini. "Ini akan mendukung pencapaian visi kami untuk menjadi operator konvergensi terkemuka dengan memberikan solusi terintegrasi yang seamless kepada pelanggan kami yang semakin paham digital," kata dia.

Presiden Direktur dan CEO Link Net, Marlo Budiman mengatakan pihaknya menantikan untuk dapat menyediakan proposisi konvergensi layanan pita lebar berbasis kabel dan layanan seluler kepada pelanggan residensial dan korporasi.

"Tingkat penetrasi pita lebar berkecepatan tinggi di Indonesia masih kurang tergarap dan kemampuan untuk menyediakan layanan yang lebih luas serta produk yang komprehensif akan berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar di masa depan dan akan membuahkan hasil bagi seluruh pemangku kepentingan kami," kata dia.

Baca juga: XL Axiata Sediakan Paket Khusus untuk Jemaah Haji di Tanah Suci

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

20 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

11 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

11 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

17 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya