Jurus Meredam Wabah PMK dengan Vaksinasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 14 Juni 2022 09:35 WIB

Petugas Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian memeriksa kondisi sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 10 Juni 2022. Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan hewan kurban menjelang Idul Adha tahun ini dan melakukan antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk penyemprotan desinfektan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku kian merebak. Untuk meredam wabah ini bisa dengan cara vaksinasi.

Sebagaimana manusia, hewan ternak juga sangat memungkinkan terserang berbagai jenis penyakit, baik yang menular maupun yang tidak menular. Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit tertentu.

Melansir dari laman Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat, tujuan dari vaksinasi ialah untuk memberikan kekebalan atau antibodi pada ternak sehingga dapat melawan antigen atau mikro-organisme penyebab penyakit.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit epizootika yang menyerang ternak besar, terutama sapi dan babi.

PMK disebabkan oleh virus dari familia Picornaviridae. Umumnya PMK menyerang hewan berkuku genap atau belah, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, gajah, jerapah, dan menjangan.

Penyakit yang disebabkan oleh virus picorna ini memiliki gejala klinis antara lain, suhu tubuh meningkat dan akan terlihat jelas pada sapi yang masih muda, dan biasanya suhu tubuh akan turun sendirinya setelah terbentuknya lepuh-lepuh.

Advertising
Advertising

Dikutip dari laman Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, untuk meredam wabah PMK, vaksinasi memang menjadi solusi dan harapan bagi para peternak di seluruh Indonesia.

Sejak tahun 1952, Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin PMK dan melakukan program vaksinasi massal sejak tahun 1964. Karena itu Indonesia sudah bebas dari PMK sejak tahun 1986 dan diakui di lingkungan ASEAN sejak 1987, serta diakui secara internasional oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) sejak 1990.

Menteri Pertanian memastikan pemerintah terus melakukan penanganan wabah PMK secara maksimal. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan vaksin dalam waktu dekat.

Melansir dari Antara, saat ini Kementerian Pertanian melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) telah mengidentifikasi serotipe virus penyebab penyakit PMK yang merebak di Indonesia. Jenis virus yang beredar di Indonesia yaitu O/ME-SA/Ind-2001e yang umum ditemukan di Asia Tenggara.

Dikutip dari Bisnis.com, Kementan kini telah menemukan strain virus dan akan segera menghadirkan vaksin dalam waktu dekat baik dari dalam dan luar negeri. Vaksin PMK diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementerian Pertanian. Ditargetkan sebelum bulan Agustus vaksin PMK akan selesai dan bisa langsung digunakan untuk vaksin massal pada seluruh hewan ternak.

Sebagai peternak harus melakukan upaya pencegahan supaya ternak tidak terjangkit penyakit, termasuk PMK. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan pencegahan penyakit di samping vaksinasi, seperti memberikan pakan yang bergizi, menjaga sanitasi kandang dan lingkungan peternakan serta konsisten dalam menerapkan kegiatan biosekuriti.

RINDI ARISKA
Baca juga : Wamentan Beberkan Upaya Pengendalian Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

12 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Profil Muhadjir Effendy, Menko PMK yang Dipanggil MK Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

31 hari lalu

Profil Muhadjir Effendy, Menko PMK yang Dipanggil MK Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Menko PMK Muhadjir Effendy bakal menjadi saksi dalam sidang sengketa pilpres di MK. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

48 hari lalu

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

50 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya

Wabah Anthrax dari Hewan Ternak Muncul Lagi di Gunungkidul, Begini Saran Pakar UGM

53 hari lalu

Wabah Anthrax dari Hewan Ternak Muncul Lagi di Gunungkidul, Begini Saran Pakar UGM

Penyakit anthrax dari darah hewan ternak kembali muncul di Gunungkidul. Virus itu berpotensi menular ke manusia.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

4 Persiapan Penting Sebelum Memasak Jeroan

13 Desember 2023

4 Persiapan Penting Sebelum Memasak Jeroan

Sebelum memasak jeroan, deretan persiapan penting jadi kunci menghasilkan masakan yang lezat

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Teken Peraturan Menteri Keuangan soal Ketentuan Impor Barang Pekerja Migran

12 Desember 2023

Sri Mulyani Teken Peraturan Menteri Keuangan soal Ketentuan Impor Barang Pekerja Migran

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141 Tahun 2023 tentang Ketentuan Impor Barang Pekerja Migran Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

29 Agustus 2023

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Sapi adalah hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak. Selain itu ada domba, kambing, babi, dan unggas.

Baca Selengkapnya

Mengapa Hewan Ternak Meningkatkan Emisi Gas Rumah Kaca?

29 Agustus 2023

Mengapa Hewan Ternak Meningkatkan Emisi Gas Rumah Kaca?

Hewan ternak berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca karena menghasilkan gas metana dan nitrat oksida.

Baca Selengkapnya