Luncurkan Feeder LRT Palembang, Menhub: Gratis Sampai Desember
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 11 Juni 2022 12:05 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2021/03/30/id_1010914/1010914_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmi meluncurkan layanan feeder LRT Palembang pada hari ini, Sabtu, 11 Juni 2022. Pengguna feeder LRT yang berupa oplet ini tidak akan dipungut biaya alias gratis.
"Layanan feeder ini gratis sampai bulan Desember untuk menaikkan jumlah pengguna LRT," ujarnya melalui tayangan YouTube Kementerian Perhubungan, dikutip pada Sabtu, 11 Juni 2022.
Ia menjelaskan feeder merupakan satu angkutan yang mensuplai orang-orang menuju ke stasiun LRT Palembang. Layanan ini dibuat gratis agar lebih banyak masyarakat Palembang yang beralih menggunakan transportasi umum.
Adapun feeder LRT Palembang dibuat interconnected, beroperasi di dua rute yaitu Asrama Haji sampai Sematang Borang via Jalan Noerdin Panji dan Perumnas Talang Kelapa sampai Asrama Haji Talang Buruk via Kolonel H Burlian.
Budi Karya menuturkan ada 13 stasiun LRT dari Bandara sampai stadion Jakabaring. "Di titik-titik itu ada satu pekerja, ini satu jurusan lintasannya harus dilengkapi dengan lintasan yang tegak lurus, makannya kita buat angkot bahasa Inggris-nya feeder," kata Budi.
Selain feeder, Kemenhub juga meluncurkan BRT atau bus rapid transit sebagai angkutan transportasi umum penghubung menuju stasiun LRT.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan baik feeder maupun BRT tidak akan dikenakan biaya. "BRT dan feeder gratis. Supaya mereka merasakan dulu mudahnya, nikmatnya, dan cepatnya, efektifnya naik LRT ini," ujar Herman.
<!--more-->
Ia mengatakan banyak masyarakat Palembang yang belum mengetahui kemudahan menggunakan LRT sebagai moda transportasi sehari-hari. Dengan jumlah pengguna alat transportasi pribadi yang makin bertambah, menurutnya penggunaan LRT Palembang harus terus disosialisasikan untuk menghindari macet dan polusi di kota tersebut.
"Oplet atau feeder-nya pakai AC. Aku anjurkan naik MRT, kan macet sekarang ini mobil yang makin banyak," kata Heru.
Walikota Palembang Harnojoyo berujar permasalahan mendasar kota besar adalah kemacetan. Saat ini total penduduk Palembang mencapai 1,7 juta, jika penggunaan transportasi umum tidak segera dibudayakan maka masalah kemacetan sulit dihindari.
"Sekarang sudah 1,7 juta penduduk, bagaimana 3 tahun lagi. Ini perlu dipersiapkan dari dini, sebelum terjadi kemacetan," ujar Harnojoyo.
Upaya lainnya untuk menambah penumpang LRT juga adalah program berlangganan untuk pelajar dan mahasiswa dengan tarif Rp 25 ribu sebulan. Pelajar dan mahasiswa dapat mendaftarkan diri berlangganan kartu akses Rp 25 ribu di stasiun dengan melampirkan salinan kartu pelajar atau mahasiswa.
"Naik angkot atau feeder hari ini gratis, bus gratis, semua terkoneksi dan gratis. Jadi gunakanlah LRT ini untuk sehari-hari," kata Harnojoyo.
Baca: Wall Street Anjlok Usai Pengumuman Inflasi AS Capai Rekor Tertinggi Sejak 1981
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.