Candi Borobudur Ditata jadi Kawasan Wisata Berkonsep Green Tourism
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 5 Juni 2022 12:39 WIB
SPKLU di Destinasi Pariwisata
Sementara itu dalam upaya mendukung green tourism tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pada saat meresmikan SPKLU Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur, menyampaikan sektor pariwisata Indonesia memerlukan langkah strategis, seperti penyediaan SPKLU di destinasi pariwisata, untuk mewujudkan wisata ramah lingkungan sesuai Tujuan Pengembangan Berkelanjutan (SDG’s).
“Melalui penyediaan kendaraan pariwisata berbasis listrik dan SPKLU di destinasi pariwisata, diharapkan tahun depan kawasan Borobudur bersih dari mobil fosil sehingga kawasan Borobudur menjadi kawasan hijau,” kata Luhut.
Berbicara soal penataan, Luhut mengatakan nantinya persoalan lahan, penempatan hingga jaringan kelistrikan akan dirapikan, dengan target 2024 rampung.
"Semua penataan Borobudur selesai pada 2024, Presiden sudah perintahkan itu dan budget terakhir Rp6,8 triliun untuk penataan ini semua, masalah tanah dibereskan, masalah penempatan dibereskan, dan masalah lampu kabel tidak lagi di atas," ujar Luhut.
Sebelumnya melalui akun Instagram, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan pemerintah akan membatasi jumlah pengunjung di Kawasan Konservasi Candi Borobudur maksimal 1.200 orang per hari. Kebijakan tersebut akan diiringi dengan pemberlakuan penjualan tiket dengan besaran tarif baru. Untuk turis lokal, tiket akan dijual dengan harga Rp 750 ribu per orang.
"Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah saja," kata Luhut di Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Sabtu, 4 Juni 2022.
Sedangkan untuk wisatawan asing alias wisman, besaran tiket yang berlaku dua kali lipat lebih mahal. Wisman nantinya harus membayar USD 100 atau sekitar Rp 1,4 juta.
Menurut Luhut, kebijakan ini diambil untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara. Selain membayar tiket dengan tarif tinggi, dia memastikan turis harus menggunakan pemandu wisata. Pemandu wisata merupakan warga lokal sekitar kawasan Candi Borobudur.
Baca Juga: Terkini Bisnis: Kuota Pengunjung Borobudur, Keuntungan Stop Penggunaan Batu Bara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.