TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. sedang menunggu putusan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). PKPU akan berlangsung pada 20 Juni 2022 setelah diundur selama 30 hari.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya masih berfokus pada upaya negosiasi dengan para kreditur. Irfan mengatakan perseroan belum melakukan roadshow untuk mencari investor.

Ia memastikan saat ini Garuda juga belum mengantongi nama investor yang akan membantu perusahaan maskapai pelat merah itu untuk keluar dari beban keuangannya. “Roadshow kan terbuka. Sekarang belum dimulai dan belum diagendakan,” ujar Irfan saat dihubungi pada Jumat, 3 Mei 2022.

Berikut ini berbagai fakta yang dihimpun tentang Garuda menjelang PKPU.

1. Kriteria investor Garuda

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ingin investor yang akan bergabung di Garuda adalah pemodal dari dalam negeri. Saat ini, Kementerian BUMN mengatakan sudah berkeliling untuk membuka pintu investasi di perusahaan pelat merah tersebut.

“(Roadshow investor) Sudah baik di luar (negeri) sama dalam (negeri). Tapi memang kita kecenderungan mau yang dalam (negeri), itu sangat bagus,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, 17 Mei lalu.

Senada dengan Irfan, Arya memastikan saat ini belum ada calon investor pasti yang menyatakan komitmen menanamkan modalnya di Garuda. Para investor, kata dia, sedang menunggu keputusan PKPU.

Meski begitu, Arya menyebut Kementerian BUMN sudah memiliki kriteria bagi investor. “Yang pasti kita juga cari partner yang kesehatan keuangannya bagus,” ucap Arya. Kementerian BUMN juga ingin investor Garuda nantinya sevisi dengan perusahaan untuk mengembangkan maskapai sesuai dengan rencana bisnisnya.

• 1
• 2
• 3
• Selanjutnya