MTI: Stasiun Manggarai Jadi Sentral Mesti Didukung Fasilitas Eksternal
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 28 Mei 2022 13:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan pemindahan layanan Kereta Api Jarak Jauh dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai harus disertai fasilitas pendukung layanan eksternal seperti tempat parkir dan akses.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Djoko Setijowarno, mengapresiasi rencana pemindahan layanan karena akan memudahkan masyarakat, baik untuk pengguna Kereta Api Jarak Jauh, Kereta Bandara, maupun Kereta Rel Listrik (KRL).
Namun, yang menjadi perhatian Djoko adalah bagaimana PT KAI dan Pemerintah DKI Jakarta menyiapkan fasilitas penunjang di sekitar stasiun.
“Stasiun Manggarai memiliki dua sisi, sisi dalam dan luar. Untuk sisi dalam sendiri sudah luar biasa baik. Akan tetapi permasalahannya ada daya dukung sekitar seperti parkir, akses jalan, dan sebagainya,” kata Djoko Setijowarno saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 Mei 2022.
Menurut Djoko, Stasiun Manggarai harus memiliki lahan parkir yang cukup luas, setidaknya seperti Stasiun Gambir untuk mengakomodir kendaraan penjemput, pengantar, dan pengguna layanan kereta api, KRL, atau Kereta Bandara. Sebab, nantinya Stasiun Manggarai akan menjadi titik temu utama tiga jenis kereta ini sehingga dibutuhkan kapasitas penunjang.
“Orang yang mengantar tentu butuh parkir dan sebagainya. Itu yang belum mendukung. Sebaiknya penyediaan fasilitas ini dikoordinasikan dengan Pemda, apalagi nanti bus-bus seperti bus Damri juga akan terkoneksi dengan Stasiun Manggarai,” ujar Djoko.
Selain area parkir, akses jalan menuju Stasiun Manggarai peru ditata agar tidak terlalu sempit. Menurut Djoko, saat ini jalan menuju Stasiun Manggarai masih terbilang sempit apabila diperuntukan menjadi stasiun sentral.
“Kalau Stasiun Gambir itu kan jalannya luas. Sementara ke Stasiun Manggarai akses jalannya kecil. Itu kendalanya, daya dukung eksternal itu,” tutur Djoko.<!--more-->
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengungkapkan rencana pengoperasian Stasiun Manggarai untuk kereta jarak jauh.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jakarta dan Banten 3, Rode Paulus Gagok, menyebutkan pengoperasian Stasiun Manggarai untuk kereta jarak jauh masih menunggu studi perencanaan yang dilaksanakan tahun 2023 mendatang. Selain itu, Stasiun Gambir akan kembali melayani penumpang KRL setelah Stasiun Manggarai melayani Kereta Api Jarak Jauh.
“Pasca-beroperasinya Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang melayani Kereta Api Jarak Jauh, Stasiun Gambir akan diprioritaskan untuk melayani KRL,” kata Rode Paulus saat dihubungi Tempo, 28 Mei 2022.
Saat ini, Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan Pemda DKI terkait pengadaan lahan untuk penataan kawasan dan akses dari serta menuju Stasiun Manggarai.
"Dengan begitu, pada saat pembangunan Stasiun Manggarai selesai dan bisa melayani KA Jarak jauh pada akhir tahun 2025, aksesnya sudah siap," kata Rode dalam keterangan tertulis kepada Tempo sebelumnya, Kamis, 26 Mei 2022.
Selama ini Stasiun Gambir melayani perjalanan kereta jarak jauh. Ada tiga jalur lintas kereta yang dilayani via Stasiun Gambir, yakni jalur lintas utara Jawa, jalur lintas tengah Jawa dan jalur lintas selatan Jawa.
Usai penataan Stasiun Manggarai selesai, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memindahkan pelayanan kereta rel listrik (KRL) untuk relasi Bogor menuju dan Jakarta Kota ke lintasan layang di lantai 2 gedung baru stasiun itu. Di sana, tersedia empat jalur, yaitu jalur 10 dan 11 untuk kereta dari Bogor menuju Jakarta Kota dan jalur 12 serta 13 untuk relasi sebaliknya.
EKA YUDHA SAPUTRA | ISMAIL CHOLIFUDIN HAMDAN
Baca Juga: Stasiun Manggarai Layani Kereta Api Jarak Jauh, Bagaimana Nasib Stasiun Gambir?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.