Stasiun Manggarai Layani Kereta Api Jarak Jauh, Bagaimana Nasib Stasiun Gambir?
Reporter
Hamdan Cholifudin Ismail
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 27 Mei 2022 16:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menjelaskan secara gamblang soal rencana pengoperasian Stasiun Manggarai untuk kereta api jarak jauh.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jakarta dan Banten 3, Rode Paulus Gagok, menyebutkan pengoperasian Stasiun Manggarai untuk kereta jarak jauh masih menunggu studi perencanaan yang dilaksanakan tahun 2023 mendatang.
Saat ini, Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan Pemda DKI terkait pengadaan lahan untuk penataan kawasan dan akses dari serta menuju stasiun itu.
"Dengan begitu, pada saat pembangunan Stasiun Manggarai selesai dan bisa melayani KA Jarak jauh pada akhir tahun 2025, aksesnya sudah siap," kata Rode dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Kamis, 26 Mei 2022.
Ditanya soal penataan Stasiun Manggarai nantinya, Rode berujar bahwa semua akan dilakukan setelah studi penataan kawasan yang akan selesai pada akhir 2023.
"Informasi terkait teknis persiapan meliputi berapa kebutuhan lahan, dimana saja lokasi yang akan ditertibkan, desain jalan akses, dan lain-lain akan diketahui setelah studi penataan kawasan selesai di akhir 2023," ujarnya.
Bila tak ada aral melintang, kata Rode, Stasiun Manggarai yang melayani kereta api jarak jauh akan diresmikan pada tahun 2025. "Mohon doanya," tuturnya.
Bagaimana nasib Stasiun Gambir?
Rode menyatakan, seluruh informasi detail bagaimana operasional Stasiun Manggarai dan imbasnya akan disampaikan ke publik setelah studi kawasan rampung pada tahun 2023.
<!--more-->
Rode mengaku belum berani berbicara mengenai nasib Stasiun Gambir ke depannya. "Mitigasi permasalahan yang dihadapi dan strategi penanganannya berdasarkan rekomendasi dari studi yang akan dilaksanakan tahun 2023," katanya.
Selama ini Stasiun Gambir melayani perjalanan kereta jarak jauh. Ada tiga jalur lintas kereta yang dilayani via Stasiun Gambir, yakni jalur lintas utara Jawa, jalur lintas tengah Jawa dan jalur lintas selatan Jawa.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menyebut penataan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, telah mendapat respons positif dari masyarakat. Masyarakat, kata dia, merasa Stasiun Manggarai seperti di luar negeri.
Stasiun Manggarai seperti di Jepang
"Dari beberapa pengamatan kita, netizen senang sekali kalau lihat Stasiun Manggarai, seperti di Jepang, gitu. Ini modern sekali. Bersih dan semoga diikuti dengan layanan yang semakin baik," kata Budi usai meninjau Stasiun Manggarai pada Ahad, 26 September 2021.
Usai penataan Stasiun Manggarai selesai, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memindahkan pelayanan kereta rel listrik (KRL) untuk relasi Bogor menuju dan Jakarta Kota ke lintasan layang di lantai 2 gedung baru stasiun itu. Di sana, tersedia empat jalur, yaitu jalur 10 dan 11 untuk kereta dari Bogor menuju Jakarta Kota dan jalur 12 serta 13 untuk relasi sebaliknya.
Bersamaan dengan penyesuaian itu, penumpang saat ini sudah dapat mengakses pintu keluar masuk Stasiun Manggarai dari Jalan Dr. Saharjo atau sisi barat yang mengarah ke Halte Transjakarta Manggarai.
Budi Karya saat itu mengatakan bahwa pemindahan jalur ke lintasan layang tersebut merupakan bagian dari proyek Double-Double Track di Stasiun Manggarai. Dengan adanya pemindahan itu, Budi mengatakan penumpang dari Bogor menuju Jakarta Kota atau sebaliknya dapat naik langsung ke lantai dua bangunan baru stasiun tersebut.
Tersedia eskalator bagi penumpang untuk mengakses lintasan layang dari peron 6 dan 7 lantai dasar bangunan baru Stasiun Manggarai, sementara untuk kaum difabel tersedia lift di tempat yang sama.
HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL | ADAM PRIREZA
Baca: Penerimaan Pajak Tahun 2022 Diprediksi Lampaui target dan Mencapai Rp 1.485 T
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.