Ingin Berinvestasi di Saham atau Sukuk? Simak Tipsnya

Jumat, 27 Mei 2022 10:37 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Program Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti memberi tips berinvestasi di saham dan sukuk. Seperti diketahui pemerintah membuka masa penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 sejak 25 Mei 2022 hingga 16 Juni 2022.

Sebagai investasi, diketahui SBR011 adalah Surat Berharga Negara Ritel yang memberikan keuntungan berupa kupon atau imbal hasil. Besarnya 5,5 persen.

Sementara itu, sejumlah emiten menebar dividen. Di antaranya PTBA atau PT Bukit Asam Tbk yang membagikan 100 persen labanya untuk dividen, senilai Rp 7,9 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Esther memberi dua tips bagi Anda yang ingin berinvestasi di saham, surat berharga negara dan atau sukuk. Pertama, dengan memilih saham blue chip atau sukuk yang jelas dan harus mengidentifikasi risikonya.

"Tips investasi saham dan sukuk yaitu yang pertama pilih saham blue chip atau sukuk yang jelas dan kedua harus identifikasi risikonya," kata Esther dalam pesan tertulis kepada Tempo, Kamis 26 Mei 2022.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan kondisi perekonomian saat ini berisiko tinggi untuk bermain investasi jangka pendek. Maka dari itu Esther mengimbau untuk memilih perusahaan yang fundamentalnya bagus.

"Kalau saham biasanya high risk dan high return jika pemain jangka pendek. Makanya pilih saham dari perusahaan yang fundamentalnya bagus. Misalnya lihat jumlah aset perusahaan itu, tingkat profit, prospek produk perusahaan tersebut, jumlah liquiditynya," kata dia.

Esther menyampaikan untuk sukuk, pemain disarankan untuk memilih yang jelas berapa tingkat suku bunganya, tingkat pengembaliannya, berapa lama jangka waktunya. "Dibanding saham, maka sukuk lebih low risk tapi low return," ujarnya.

Ia pun juga menyarankan agar tidak memasukkan semua telur pada satu keranjang. Yang berarti portofolio investasi harus dibagi.

"Jangan semua ditaruh di saham. Tapi dibagi di tabungan, saham, deposito, sukuk, emas, bitcoin dan jenis portofolio investasi yang lain," ungkapnya.

Untuk sukuk jangka panjang, Esther menyarankan agar para pemain menaruhnya minimal 5 tahun. "Kalau saham, tergantung performa saham tersebut, kalo prospek saham itu bagus maka sebaiknya jangka panjang," kata dia.

Sebalinya jika performa emiten saham tersebut kurang bagus, maka berinvestasi secara temporer. "Buy and sell jangka pendek," kata dia.

Baca Juga: RUPST Merck Setujui Pembagian Dividen Rp 107,5 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

16 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

1 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

5 hari lalu

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

Astra International akan bagi-bagi dividen tunai tahun buku 2023 mencapai Rp 21 triliun atau Rp 519 per saham. Ada Rp 12,8 triliun laba ditahan.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya