Petani Kelapa Sawit Mengeluh TBS Tak Membaik Akibat Pabrik Menekan Harga

Senin, 23 Mei 2022 15:04 WIB

Petani kelapa sawit saat memanen di Desa Silaut, Sumatra Barat.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung mengatakan pabrik-pabrik kelapa sawit masih menekan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani. Kondisi tersebut menyebabkan harga TBS tak membaik meski pemerintah sudah membuka keran ekspor CPO atau crude palm oil.

“Di PKS-PKS (pabrik kelapa sawit) harga pembelian TBS petani masih jauh di bawah Rp 2.800, yaitu untuk petani swadaya hanya dihargai Rp 2.011 dan petani bermitra Rp 2.548 per kilogram,” katanya, Senin, 23 Mei 2022.

Padahal, kata Gulat, angka penawaran TBS berdasarkan tender yang disetujui semestinya mengerek harga di level yang lebih tinggi. Ia mencontohkan tender di Medan pada 20 Mei yang menyepakati harga TBS kelapa sawit di batas Rp 2.800 sampai Rp 3.800 per kilogram.

Situasi ini, kata Gulat, tersebab oleh tidak kuatnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) untuk menjaga dan memastikan harga TBS yang berkeadilan bagi petani. Dia pun meminta peraturan menteri itu segera direvisi.

“Apalagi dalam Permentan tersebut dinyatakan bahwa hanya petani sawit yang bermitra, baik plasma maupun petani yang bermitra dengan PKS, yang dilindungi oleh Permentan Nomor 1 Tahun 2018,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Gulat melanjutkan, saat ini petani yang bermitra jumlahnya tidak lebih dari 7 persen. Artinya, kata dia, petani yang tidak bermitra mendominasi atau mencapai 93 persen. “Mereka tidak ada yang melindungi harga TBS-nya,” ucapnya.

Gulat pun menilai situasi tersebut menunjukkan ketidakadilan. Sebab, Menurut dia, persyaratan petani untuk bermitra sangat berat. Misalnya, petani harus berkelompok. Petani juga mesti mendapat tanda tangan dari bupati di daerah kebun sawit itu berada.

“Dan belum tentu PKS mau bermitra karena akan mengurangi porsi untung. Selain itu potongan timbangan TBS petani kelapa sawit juga sangat tidak terkontrol,” ujar Gulat.

Baca Juga: Ekspor CPO Dibuka Besok, Petani: Kami Kawal Agar Harga Sawit Kembali Normal

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

4 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

10 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya