Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 111,6 per Barel, Iran Bersiap Genjot Ekspor

Minggu, 15 Mei 2022 14:16 WIB

AP/Hasan Jamali

TEMPO.CO, Jakarta - Iran bersiap menggenjot kapasitas ekspor minyak mentah hingga dua kali lipat jika dibutuhkan. Hal ini akan dilakukan walaupun sanksi negosiasi soal sanksi masih belum jelas.

"(Iran akan) mengerahkan upaya maksimal untuk mendapatkan kembali pangsa pasar minyak mentahnya dan menghidupkan kembali pelanggannya,” kata Direktur Pelaksana National Iran Oil Co., (NIOC) Mohsen Khojastehmehr, dilansir Bloomberg, Ahad, 15 Mei 2022.

Iran tidak mengumumkan angka untuk produksi atau ekspor minyak tersebut. Namun kalangan analis memperkirakan Iran bakal melepas 1 juta barel minyak mentah per hari. Pemerintah memperkirakan penjualan harian 1,4 juta barel untuk tahun ini hingga Maret 2023.

Ekspor minyak mentah Iran terpukul setelah mantan Presiden AS Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018 lalu. Saat itu, kegiatan atom negara itu dengan imbalan bantuan ekonomi sontak dibatasi, termasuk di dalamnya penjualan minyak.

Adapun negosiasi antara Uni Eropa dan Iran dalam menghidupkan kembali kesepakatan ternyata berjalan lebih baik dari yang diharapkan. Hal tersebut disampaikan oleh kepala kebijakan luar negeri blok itu.

Advertising
Advertising

Khojasteh menambahkan, pihaknya akan meneken kesepakatan dengan perbankan dan perusahaan produksi lokal. Hal tersebut dilakukan untuk membangun ladang minyak Azadegan bagian utara dan selatan fase kedua senilai US$ 7,5 miliar untuk meningkatkan produksi.

<!--more-->

Azadegan adalah ladang terbesar di Iran yang letaknya berdekatan dengan Irak yang dapat menghasilkan sekitar 32 miliar barel minyak.

Pada akhir perdagangan Jumat kemarin, 13 Mei 2022, harga minyak dunia menguat. Kenaikan harga minyak dunia ini didorong oleh harga bensin Amerika Serikat (AS) yang melonjak ke rekor tertinggi.

Selain itu, menguatnya harga komoditas tersebut dipicu oleh Cina yang tampak siap untuk melonggarkan pembatasan pandemi dan investor yang khawatir pasokan akan makin menipis jika Uni Eropa melarang minyak Rusia.

Hinyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman pada bulan Juli naik US$ 4,1 atau 3,8 persen ke level US$ 111,55 per barel. Adapun minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman pada bulan Juni naik 4,36 poin atau 4,1 persen ke US$ 110,49 per barel.

Harga minyak mentah itu adalah level penutupan tertinggi untuk WTI sejak 25 Maret sekaligus kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Sementara itu, Brent mencatat penurunan mingguan untuk pertama kalinya dalam 3 minggu.

BISNIS | ANTARA

Baca: Elon Musk ke Jokowi: Tesla dan SpaceX Akan Coba Kerja Sama dengan Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

17 jam lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya