Maju Mundur Akuisisi Saham Twitter, Elon Musk Matangkan Kajian Ini
Reporter
Bisnis.com
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 15 Mei 2022 05:34 WIB
Dalam laporan kuartalan terbaru, Twitter menyatakan rata-rata akun palsu atau spam selama kuartal I/2022 mewakili kurang dari 5 persen pengguna aktif harian bulanan. Pohak perseroan telah menerapkan penilaian yang lebih signifikan, dan jumlah sebenarnya bisa saja lebih tinggi dari 5 persen.
CEO Twitter, Parag Agrawal mengatakan, perseroan perlu mempersiapkan diri untuk skenario apapun yang terjadi.
Sebagai informasi, Elon Musk berencana membeli Twitter untuk melakukan reformasi. Bulan lalu, dia menegaskan ingin mengautentikasi setiap pengguna dan membuat algoritmenya menjadi open source.
Twitter juga dibidik menjadi platform yang membentengi kebebasan berbicara dan melonggarkan batas moderasi konten.
Meski saat ini kehadiran bot diizinkan di Twitter, namun hanya sebatas bot yang berfungsi sebagai pengingat seperti @tinycarebot. Kehadiran bot spam tidak diperbolehkan.
Selain diduga meragukan bot spam di Twitter, Elon Musk masih mengamankan pendanaan untuk akuisisi. Dia dikabarkan telah melakukan perbincangan dengan investor untuk meningkatkan ekuitas dan mempertimbangkan opsi pembiayaan yang tepat untuk mencegah margin loan yang akan mempengaruhi saham Tesla.
Kepala Penelitian TMT Mirabaud Equity Research, Neil Campling menyatakan bahwa Musk tidak pernah memiliki dana utuh. Pasalnya, miliarder itu terus-menerus mencari dukungan finansial.
“Tidak ada pembeli lain yang akan muncul – jika Musk memutuskan dia masih tertarik, dia dapat menyebutkan harganya dan itu tidak akan lebih tinggi,” ujar Neil.
Musk sempat gamang antara membatalkan rencana akuisisi Twitter atau tetap melanjutkannya. Dalam hitungan minggu, dirinya berubah dari hanya menjadi prolific user, hingga akhirnya melakukan pengambilalihan tanpa diminta dan tanpa rencana pembiayaan terperinci.
Baca: Presiden Jokowi Bakal Bertemu Elon Musk di AS, Begini Penjelasan Menteri Luhut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu