Luhut: Indonesia Sambut Baik Minat Investor Asing pada Ekosistem Ekonomi Hijau
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 14 Mei 2022 19:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan salah satu fokus pengembangan ekosistem ekonomi hijau Indonesia melalui mekanisme transisi energi dari bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan. Selain itu restorasi ekosistem seperti hutan bakau, lahan gambut, dan hutan tropis.
Menurut Luhut, kebijakan nilai tambah yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 2014 lalu tersebut memberikan dampak ekonomi yang positif, khususnya dalam situasi pandemi Covid-19.
“Oleh karena itu, saat ini pemerintah Indonesia menyambut baik adanya minat investor asing dalam sektor terkait dengan ekosistem ekonomi hijau tersebut, terutama pada mekanisme transisi energi dan kawasan industri, serta industri dengan nilai tambah,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis Sabtu, 14 Mei 2022.
Hal itu dia sampaikan saat bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam pertemuan dengan 12 pimpinan perusahaan asal Amerika Serikat. Pertemuan itu ini dihadiri pula oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dan Ketua Umum HIPMI Mardani H. Maming.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap investasi yang kolaboratif dan mendorong pemerataan ekonomi.
Bahlil menjelaskan salah satu kebijakan pemerintah saat ini yaitu mewajibkan adanya kolaborasi antara investasi asing dengan pengusaha nasional, terutama pengusaha lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah di mana investasi tersebut berada.
<!--more-->
"Karena kami berpendapat bahwa sebuah investasi yang berkembang itu harus dimanfaatkan oleh semuanya, serta dapat tumbuh dan besar bersama-sama,” kata Bahlil.
Pimpinan perusahaan yang hadir bergerak di berbagai sektor, antara lain teknologi data center, minyak dan gas, farmasi dan kesehatan, energi terbarukan, smelter pertambangan, industri makanan, dan industri lampu LED.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Amerika Serikat sejak tahun 2000 sampai dengan 2021 telah mencapai US$ 19,5 miliar. Khususnya tahun 2021, investasi asal Amerika Serikat mengalami peningkatan tajam sebesar 234 persen dari tahun sebelumnya dengan total nilai investasi sebesar US$ 2,5 miliar dan berada pada peringkat ke-4.
Salah satu sektor yang mendominasi investasi asal Amerika Serikat, yaitu sektor pertambangan, jasa, utilitas, industri kimia dan farmasi, serta industri makanan.
HENDARTYO HANGGI
Baca: Belasungkawa Luhut Atas Meninggalnya Presiden UEA: Selamat Jalan Sheikh Khalifa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu