Ketua Kadin Apresiasi Tuntutan Buruh, Minta Tetap Dahulukan Musyawarah
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 14 Mei 2022 14:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menghormati 16 tuntutan Partai Buruh pada May Day Fiesta yang digelar 14 Mei 2022, namun ia meminta untuk mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Kadin menghormati tuntutan yang disuarakan organisasi buruh. Menurutnya, Kadin dan Partai Buruh berada dalam tujuan yang sama agar pengusaha dan buruh mendapatkan kenyamanan dalam hubungan kerja.
Namun, katanya, dalam kondisi ekonomi dunia yang masih diliputi ketidakpastian ini, kunci utamanya adalah kedua belah pihak harus kompak, baik pengusaha maupun buruh. Ego masing-masing pihak harus ditanggalkan terlebih dulu, menurutnya.
Arsjad mengungkapkan pekerja dan pengusaha harus cepat merespons perubahan-perubahan ekonomi, seperti adaptasi teknologi, orientasi yang kuat menuju ekonomi hijau, serta kolaborasi dan inklusivitas dalam dunia usaha.
“Ini tuntutan hari ini yang perlu dipersiapkan dengan serius.
Pada akhirnya, semua tuntutan buruh berujung pada peningkatan kesejahteraan buruh,” kata Arsjad, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 14 Mei 2022.
Menurutnya, ada banyak program untuk mencapai kesejahteraan buruh yang berkelanjutan. Salah satunya melalui seperti pemberdayaan anggota keluarga (two-income-family) untuk menjalankan usaha sampingan sehingga dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraannya.
“Peningkatan kualitas dan mutu SDM seperti upskilling dan reskilling untuk dapat selalu mengikuti kebutuhan industri dan perkembangan teknologi meningkatkan produktivitas pekerja/buruh Indonesia juga menjadi sangat penting agar tenaga kerja dapat lebih berdaya saing,” kata dia.<!--more-->
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan buruh akan berunjuk rasa di depan DPR pukul 10.00 hingga 12.00 WIB dan dilanjutkan di Istora Senayan pukul 13.00 hingga 18.00 WIB dengan estimasi massa 50-60 ribu buruh. Said menyebut, ada 16 tuntutan yang akan dibawa dalam aksi ini.
Pertama, menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Kedua, menuntut penurunan harga kebutuhan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas. Ketiga, menuntut pengesahan RUU PPRT dan menolak revisi UU PPP.
Selanjutnya, menolak upah murah, menuntut penghapusan outsourcing, redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih), serta menolak kenaikan PPn.
Kemudian mendesak pengesahan RPP Perlindungan ABK dan buruh migran, menolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan dan meminta jaminan negara atas orang-orang miskin dan kelaparan.
Buruh juga mendesak pemerintah untuk mewujudkan reformasi agraria dan kedaulatan pangan, serta setop kriminalisasi petani. Tak lupa, buruh menuntut negara memenuhi kewajiban pendidikan murah dan hak pendidikan gratis wajib belajar 15 tahun.
Tuntutan berikutnya, buruh meminta negara mengalihkan status ASN para guru honorer menjadi PNS, menolak perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode dan menuntut pemberdayaan sektor informal.
EKA YUDHA SAPUTRA | DEWI NURITA
Baca Juga: Alasan Petani Ikut Aksi Buruh May Day Fiesta di GBK