Pemerintah Diminta Telusuri Penyebab PMK pada Hewan Ternak Sebelum Idul Adha

Selasa, 10 Mei 2022 14:00 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengecek hewan ternak di salah satu area kandang sapi di wilayah setempat. Kepala Dinas Peternakan, dalam suratnya kepada Gubernur Jawa Timur 5 Mei 2022, mengungkap wabah penyakit mulut dan kuku merebak di Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto. ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim.

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics (Indef), Rusli Abdullah, mengatakan pemerintah perlu menelusuri penyebab mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sebelum Idul Adha. Wabah tersebut telah merebak di Jawa Timur.

“Ada kenaikan permintaan pasokan sapi maupun daging sapi untuk Idul Adha. Pemerintah harus menelusuri penyebab kasus ini segera karena sebenarnya Indonesia sudah bersih dari PMK sejak tahun 1990-an,” ujar Rusli saat dihubungi Tempo, Senin, 9 Mei 2022.

Rusli menyatakan permintaan terhadap pasokan sapi akan meningkat sebelum Idul Adha. Dia khawatir jika tidak dikontrol, wabah ini akan meluas dan menjadi kasus nasional.

Adapun Rusli menyarankan agar pemerintah membatasi lalu-lintas penjualan sapi selama seminggu ke depan. Menurut dia, jika wabah ini merebak menjadi isu nasional, ada kemungkinan terjadi distorsi pasokan sapi.

“Jika sapi langka karena dimatikan, misalnya sebelum waktunya atau divaksin, sehingga belum siap konsumsi, itu akan mendorong kenaikan harga daging sapi maupun harga sapi untuk keperluan Idul Adha,” kata Rusli.

Advertising
Advertising

Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Rusli memandang impor sapi bisa menjadi salah satu solusi. Impor dari negara mana pun, tutur dia, tidak masalah asalkan berasal dari negara yang sudah bersertifikat bebas dari PMK.

“Misalnya Brazil, Australia, Amerika yang memang sudah bebas dari PMK. Kalau India belum sepenuhnya bebas,” ucapnya.

<!--more-->

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan PMK pada hewan tidak menular ke manusia. Ia menyebut masyarakat tidak perlu panik dan khawatir.

“Kita harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia, dan pernyataan ini diperkuat oleh Menkes (Menteri Kesehatan) saat ratas (rapat terbatas) bersama Presiden tadi. Ini menjadi hal yang sangat penting” kata dia.

Kementerian Pertanian saat ini tengah menugaskan tim untuk mengecek kondisi Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya. Kementerian melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan tingkat dan jenis serotipe PMK yang teridentifikasi di sejumlah daerah di Jawa Timur.

PMK ini masih dalam penelitian lab veteriner kita di Surabaya secara maksimal, sehingga kita bisa identifikasi ini pada level berapa, jenisnya seperti apa, kita harap hari ini atau besok akan keluar hasilnya” ujar Yasin Limpo.

Baca juga: Mentan Tegaskan PMK Tidak Menular ke Manusia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

11 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

20 hari lalu

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

32 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

42 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

42 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

43 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

43 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

43 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

43 hari lalu

ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menyatakan pihaknya akan mendatangkan 2.350 ekor sapi asal Australia pada akhir Maret ini.

Baca Selengkapnya