Ekonomi RI Tumbuh 5,01 Persen Sepanjang Kuartal I, BPS: Low Base Effect

Senin, 9 Mei 2022 12:28 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono. TEMPO/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada kuartal I 2022 tumbuh 5,01 persen secara year on year. Pertumbuhan ini ditopang pulihnya sejumlah aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

"Pertumbuhan signifikan ini juga karena ada low base effect pada triwulan I 2021 yang kita ketahui ekonomi Indonesia terkontraksi 0,7 persen saat itu," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 9 Mei 2022.

Pada kuartal yang sama 2021 lalu, pertumbuhan ekonomi masih minus 0,7 persen. Inilah yang disebut low base effect atau kecenderungan pertumbuhan dari nilai yang kondisi awalnya rendah.

Meski tumbuh tinggi, Margo mengatakan perekonomian Tanah Air secara kuartal menurun bila dibandingkan dengan kuartal IV 2021. Penurunannya sebesar 0,96 persen.

Margo melanjutkan, dengan pertumbuhan ekonomi ini, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan I 2022 mencapai Rp 4.513 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan Rp 2.819 triliun.

Advertising
Advertising

Margo menerangkan, menurut lapangan usaha, 65,74 persen PDB berasal dari sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Sementara itu berdasarkan komponen pengeluaran distribusi, PDB triwulan I 2022 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

"Artinya pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran dua komponen inilah yang berpengaruh kepada hampir seluruh pertumbuhan ekonomi," kata Margo.

Ia menjelaskan pergerakan mobilitas penduduk pada triwulan I-2022 sudah sangat baik. Kondisi ini memberi dampak positif kepada pertumbuhan produksi, konsumsi, dan investasi.

<!--more-->

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I didorong oleh boom harga komoditas. "Ada luck factor karena permintaan batubara dan CPO (crude palm oil) naik dipasar internasional," katanya.

Kenaikan harga komoditas itu berpengaruh terhadap kinerja ekspor. Faktor lain, pertumbuhan disokong oleh investasi yang berkaitan dengan sektor pertambangan serta perkebunan.

Adapun konsumsi rumah tangga, ucap Bhima, perlahan menunjukkan pemulihan lantaran adanya pelonggaran mobilisasi. Terlihat dari sektor transportasi dan pergudangan, lini ini mencatat pertumbuhan signifikan

"Tapi kita jangan mudah terlena. Tantangan ekonomi kedepan jauh lebih kompleks dan berisiko hambat pemulihan ekonomi," ucap dia.

Tantangan itu meliputi melonjaknya harga komoditas yang bakal berimbas ke inflasi pangan maupun energi. Selain itu, kenaikan suku bunga secara global akan mendorong perbankan menyesuaiakan bunga pinjaman.

"Cost of fund yang naik akan tekan modal kerja pengusaha maupun pinjaman konsumsi," ucap Bhima mengomentari tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut.

ANTARA | FRANCISCA CHRISTY R.

Baca juga: Bank Indonesia Diharapkan Kerek Suku Bunga usai The Fed Naikkan 50 Basis Poin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

3 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

6 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

21 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya