Bank Indonesia Minta Bank Tagih Cicilan Nasabah Kartu Kredit
Jumat, 6 Februari 2009 17:01 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia (BI) memina perbankan mengoptimalkan penagihan ke nasabah yang menunggak cicilan kartu kredit. Sebab kredit bermasalah di segmen kartu kredit mencapai 10,92 persen dengan angka transaksi mencapai Rp 107,3 triliun pada 2008.
Direktur Akuntansi dan Sistem Pembayaran BI SWD Murniastuti mengatakan bank perlu menurunkan level kredit bermasalah tersebut karena jumlahnya sangat besar. "Penagihan harus dtingkatkan untuk mengurangi angka itu," kata dia di gedung BI, Jumat (6/2).
Menurut Murniastuti, kartu kredit sebenarnjya memudahkan nasabah dalam menyediakan uang tunai. Namun karena daya beli menurun menyebabkan tingkat pengembaliannya ikut turun yang berdampak pada tingginya angka NPL (non performance loan) atau kredit seret.
Pada awal Januari 2008 NPL mencapai 12 persen. Sementara dari sisi jumlah transaksi naik menjadi Rp 107,3 triliun pada 2008 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 72,6 triliun. Jumlah pemegang kartu kredit sampai saat ini sebanyak 11,5 juta kartu.
Eko Nopiansyah
Direktur Akuntansi dan Sistem Pembayaran BI SWD Murniastuti mengatakan bank perlu menurunkan level kredit bermasalah tersebut karena jumlahnya sangat besar. "Penagihan harus dtingkatkan untuk mengurangi angka itu," kata dia di gedung BI, Jumat (6/2).
Menurut Murniastuti, kartu kredit sebenarnjya memudahkan nasabah dalam menyediakan uang tunai. Namun karena daya beli menurun menyebabkan tingkat pengembaliannya ikut turun yang berdampak pada tingginya angka NPL (non performance loan) atau kredit seret.
Pada awal Januari 2008 NPL mencapai 12 persen. Sementara dari sisi jumlah transaksi naik menjadi Rp 107,3 triliun pada 2008 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 72,6 triliun. Jumlah pemegang kartu kredit sampai saat ini sebanyak 11,5 juta kartu.
Eko Nopiansyah
