Ketua BPK Baru Isma Yatun Punya Harta Kekayaan Rp 23,4 Miliar, Ini Rinciannya

Jumat, 22 April 2022 07:31 WIB

Isma Yatun. Dok: BPK

“Maka jumlah harta kekayaan berjumlah Rp 23.404.663.549,” tulis dari laporan tersebut.

Jumlah kekayaan yang dilaporkan tahun 2021 terpantau meningkat Rp 2,3 miliar jika dibandingkan periode 2020. Pada laporan yang disampaikan tanggal 16 Maret 2020, harta kekayaan Isma Yatun berjumlah Rp 21.164.522.642.

Saat melaporkan tahun 2020, jabatan Isma Yatun masih sebagai Anggota IV BPK. Berikut rincian harta kekayaan yang dimilikinya:

Tanah dan bangunan dengan nilai Rp 6.158.796.000 atau sekitar Rp 6,2 miliar dengan rincian:

  1. Tanah seluas 1.090 meter per segi di Kabupaten/Kota Cilacap yang keterangannya adalah warisan senilai Rp 310.650.000.
  2. Tanah dan bangunan Seluas 205 meter persegi/200 meter persegi di Kabupaten/Kota Kota Jakarta Selatan yang keterangannya adalah hasil sendiri sebesar Rp 2.542.815.000.
  3. Tanah dan bangunan Seluas 267 meter persegi/258 meter persegi di Kabupaten/Kota Kota Jakarta Selatan yang keterangannya adalah hasil sendiri sebesar Rp 3.305.331.000.

Kemudian pada bagian alat dan mesin, diketahui ada mobil Honda Freed tipe minibus tahun 2010 yang merupakan hasil sendiri senilai Rp 126 juta. Lalu harta bergerak lainnya Rp 457.200.000.

Untuk surat berharga pada laporan tersebut sebesar Rp 502.900.000. Selanjutnya kas dan setara kas diketahui berjumlah Rp 14.625.461.253, serta nilai harta lainnya tidak tertulis.

Dari jumlah di atas diperoleh subtotalnya sebesar Rp 21.870.357.253. Namun Isma Yatun juga diketahui memiliki utang senilai Rp 705.834.611. Maka jumlah harta kekayaan pada periode tahun 2020 berjumlah Rp 21.164.522.642 atau sekitar Rp 21,16 miliar.

Baca: Bappenas: 2023 Fokus Infrastruktur Tuntas, Tak Ada Proyek Terlantar hingga 2024

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Koalisi Masyarakat Sipil Sodorkan 20 Nama Calon Pansel KPK ke Jokowi, Siapa Saja?

5 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Sodorkan 20 Nama Calon Pansel KPK ke Jokowi, Siapa Saja?

Siapa saja calon pansel KPK yang disodorkan ke Jokowi?

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kasus Korupsi PT Taspen, KPK Periksa Rina Lauwy Mantan Istri Dirut

6 jam lalu

Penyidikan Kasus Korupsi PT Taspen, KPK Periksa Rina Lauwy Mantan Istri Dirut

Mantan istri Dirut PT Taspen itu pernah diperiksa KPK sebagai saksi kasus korupsi PT Taspen pada 1 September 2022.

Baca Selengkapnya

Alasan Koalisi Usulkan 20 Nama Pansel KPK di Luar 11 Nama yang Beredar

6 jam lalu

Alasan Koalisi Usulkan 20 Nama Pansel KPK di Luar 11 Nama yang Beredar

Usulan calon pansel KPK itu berasal dari pelbagai unsur, mulai dari akademisi, praktisi, hingga pegiat antikorupsi.

Baca Selengkapnya

Anggap Putusan Sela PTUN Tak Tepat, ICW Minta Dewas KPK Hukum Nurul Ghufron Mengajukan Pengunduran Diri

8 jam lalu

Anggap Putusan Sela PTUN Tak Tepat, ICW Minta Dewas KPK Hukum Nurul Ghufron Mengajukan Pengunduran Diri

ICW meminta Dewas KPK menjatuhkan hukuman kepada Nurul Ghufron berupa, "diminta untuk mengajukan pengunduran diri sebagai pimpinan.

Baca Selengkapnya

Korupsi BTS Kominfo, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara

9 jam lalu

Korupsi BTS Kominfo, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara

JPU Kejagung menuntut eks Anggota III BPK Achsanul Qosasi dihukum lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta.

Baca Selengkapnya

Jelang Vonis Etik Nurul Ghufron, Dewas KPK Diminta Tak Takut Meski Dilaporkan ke Bareskrim

10 jam lalu

Jelang Vonis Etik Nurul Ghufron, Dewas KPK Diminta Tak Takut Meski Dilaporkan ke Bareskrim

IM57+ Institute meminta Dewan Pengawas KPK tidak takut dalam menjatuhkan vonis etik terhadap Nurul Ghufron

Baca Selengkapnya

Pesan Eks Penyidik ke Nurul Ghufron untuk Tidak Bikin Gaduh KPK: Kalau Tidak Salah, Ikuti Saja Prosesnya

12 jam lalu

Pesan Eks Penyidik ke Nurul Ghufron untuk Tidak Bikin Gaduh KPK: Kalau Tidak Salah, Ikuti Saja Prosesnya

Yudi mengatakan jika pun merasa benar, seharusnya Nurul Ghufron mengikuti rangkaian pemeriksaan dugaan pelanggaran etik di Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

SYL Peras Anak Buah Bayar Durian Musang King, Beri Bantuan Kiai di Karawang, hingga Bayar Servis Mobil Mercy

12 jam lalu

SYL Peras Anak Buah Bayar Durian Musang King, Beri Bantuan Kiai di Karawang, hingga Bayar Servis Mobil Mercy

Tidak hanya itu, ia membenarkan bahwa pernah mengeluarkan Rp 46 juta untuk Durian Musang King untuk SYL saat ditanyai oleh jaksa KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Indikasi Tindak Pidana Korupsi Belum Bisa Disimpulkan

13 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Indikasi Tindak Pidana Korupsi Belum Bisa Disimpulkan

Jubir KPK mengatakan tim LHKPN telah mengkonfirmasi soal kepemilikan harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean.

Baca Selengkapnya

Duduk Perkara Dugaan Rekening Gendut Rp 60 Miliar Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Perseteruan dengan Bekas Dirut PT Mitra Cipta Agro

13 jam lalu

Duduk Perkara Dugaan Rekening Gendut Rp 60 Miliar Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Perseteruan dengan Bekas Dirut PT Mitra Cipta Agro

Perseteruan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Hutahaean dan eks Direktur Utama PT Mitra Cipta Agro Wijanto Tirtasana kian memanas.

Baca Selengkapnya