Bappenas Jelaskan Akar Masalah Pertumbuhan Ekonomi RI yang Mentok 5 Persen
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 21 April 2022 13:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan penyebab utama yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tak kunjung mentas dari level 5 persen. Penyebab itu adalah penurunan prodiktivitas yang terjadi sejak 2010 hingga 2019.
“Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produktivitas Indonesia menurun pada 2010-2019. Penurunan produktivitas menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan di 5 persen,” ujar Suharso Monoarfa dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022 secara virtual, Kamis, 21 April 2022.
Kondisi tersebut, Suharso melanjutkan, diperberat dengan perkembangan inovasi negara yang belum juga membaik. Pada 2021, Indonesia menduduki posisi ke-87 dari 132 negara pada Indeks Inovasi Global atau Global Innovation Index. Dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN, indeks inovasi Indonesia tergolong rendah.
Angka produktivitas pun terus mengalami penurunan karena pandemi Covid-19. Sepanjang dua tahun menghadapi ancaman wabah, Indonesia belum dapat mengembalikan tingkat kemiskinan dan memulihkan dunia usaha.
“Efek luka pandemi cenderung memberi pengaruh ke penurunan produktivitas. Maka peningkatan produktivitas ini menjasi isu krusial,” ucap Suharso.
Peningkatan produktivitas, kata Suharso, penting agar ekonomi Indonesia tumbuh dalam jangka waktu yang panjang. Karena itu, peningkatan produktivitas menjadi fokus pemerintah pada rencana kerja 2023.