BPS Beberkan Dampak Perang Rusia dan Ukraina ke Perdagangan RI
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 18 April 2022 14:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perang antara Rusia dan Ukraina turut berimbas ke neraca perdagangan Indonesia. Sejak Maret 2022, ekspor dan impor Indonesia dengan Rusia dan Ukraina terganggu.
Badan Pusat Statistik mencatat bulan lalu, neraca perdagangan Indonesia terhadap Rusia mengalami defisit US$ 189,5 juta. Defisit ini terjadi akibat menurunnya ekspor untuk tiga komoditas utama Indonesia, yakni lemak, minyak hewan nabati, karet, dan mesin serta peralatan listrik.
“Pada Januari, ekspor lemak dan minyak hewan nabati ke Rusia US$ 102,4 juta. Kemudian Maret berkurang menjadi uS$ 58,3 juta . Terlihat sekali perdagangan lemak dan minyak hewan nabati menyebabkan ekspor ke Rusia menurun,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin, 18 April 2022.
Adapun untuk karet dan barang dari karet, ekspor ke Rusia tinggal US$ 0,6 juta. Padahal pada Januari dan Februari secara berturut-turut ekspor komoditas itu ke Rusia masih sebesar US$ 7,1 juta dan US$ 7,3 juta.
Sama halnya yang terjadi dengan ekspor mesin atau peralatan listrik. Komoditas ini pada bulan terakhir masih mencatatkan laju ekspor yang tinggi. Pada Januari, misalnya, ekspor mesin dan peralatan listrik ke Rusia masih US$ 11,1 juta.
Kemudian pada Februari US$ 10,7 juta. Namun sejak Maret, nilai ekspor komoditas itu tinggal US$ 2,5 juta.
<!--more-->
Neraca perdagangan Indonesia dan Rusia pada Januari-Maret pun tercatat mengalami defisit sangat dalam, yaitu mencapai US$ 204,6 juta. Kondisi tersebut berkebalikan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia dan Rusia pada 2021 untuk periode Januari-Maret adalah surplus US$ 42,2 juta.
Imbas perang terhadap perdagangan antara Indonesia dan Rusia tak jauh berbeda dengan Ukraina. Margo mengatakan Ukraina selama ini menjadi pasar ekspor terbesar Indonesia untuk lemak dan minyak hewan nabati, kertas karton, serta alas kaki.
Berdasarkan catatan BPS, perdagangan Indonesia dan Ukraina pada Januari-Maret 2022 masih mengalami defisit US$ 13,5 juta. Sempat surplus pada Februari sebesar US$ 3,6 miliar, neraca perdagangan kemudian kembali defisit pada Maret sebesar US$ 6,6 juta.
“Konflik ini membuat kita mengalami defisit neraca perdagangan. Mudah-mudahan ketegangan Rusia dan Ukraina cepat selesai,” ucap Margo.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Pakai Dana Nasabah untuk Main Binomo, Pegawai Bank Dituntut 6 Tahun 6 Bulan Bui
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.