Beri 6 Kapal, Susi Pudjiastuti: Agar Nelayan Dapat Tambahan Sebelum Idul Fitri

Minggu, 17 April 2022 16:20 WIB

Susi Pudjiastuti berpose di pesawat Susi Air. Dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti membagikan kapal untuk nelayan kecil di Pulau Simeulue, Provinsi Aceh. Serah terima kapal dilakukan dengan menggelar siaran langsung instagram pribadi Susi Pudjiastuti dan Susi Cek Ombak pada Minggu, 17 April 2022.

“Kita sekarang ini akan mengundang beberapa Kawan Susi, termasuk Tim Pandu Laut dan Susi Cek Ombak yang ada di Pulau Simeulue. Mereka hari ini akan membagikan 4 perahu, ditambah dua lagi minggu depan untuk diberikan pada 4 panglima laut dan dua nelayan di Simeulue,” kata Susi dalam keterangan tertulis, Minggu.

Dia mengatakan keenam kapal ini merupakan hasil kolaborasi crowdfunding yang digelar Susi Cek Ombak, serta Benih Baik yang akan disalurkan melalui Pandu Laut Nusantara. Sejumlah perusahaan seperti Superindo, Jamkrindo, hingga Tokopedia turut terlibat dalam urun dana tersebut.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengatakan lokasi pembagian kapal yang dipilih, yaitu Pulau Simeulue merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia. “Diharapkan nelayan-nelayan kecil yang menerima kapal bisa beroleh tambahan penghasilan sebelum Idul Fitri,” katanya.

Lokasi yang dipilih untuk pembagian kapal terutama adalah daerah-daerah pesisir yang pernah terdampak bencana gempa dan tsunami. Pemberian bantuan kapal kepada panglima laut di Simeulue Aceh, diharapkan dapat memudahkan tugasnya dalam menjaga kawasan terumbu karang dan hutan mangrove.

Berdasarkan temuan Wakil Sekretaris Pandu Laut Nusantara Suhana di lapangan, para panglima laut ini biasanya berpatroli dengan meminjam perahu nelayan yang kebetulan tidak melaut.
<!--more-->
Selain itu, Suhana menjelaskan bahwa kapal diserahkan kepada nelayan yang didapati perahunya tengah mogok di laut.

“Kemarin kita sudah keliling nyari nelayan terus panglima laut, kita ketemu di laut, kebetulan beliau perahunya lagi mogok di tengah laut lagi mancing,” ujar Suhana.

Dengan diberikannya kapal-kapal ini, Susi berharap terutama pada para panglima laut, dapat memperketat pengawasan terumbu karang dan hutan mangrove. Khususnya, dari praktik-praktik penangkapan ikan menggunakan bom atau alat tangkap lainnya yang tidak ramah lingkungan.

Susi juga berharap kapal dapat digunakan untuk patroli rutin, memudahkan transportasi antar pulau, hingga menambah penghasilan nelayan. Ia juga secara khusus mengingatkan agar para guru yang mengajar di pulau-pulau kecil, bisa diberikan tumpangan oleh nelayan.

MUTIA YUANTISYA

Baca: Anggaran IKN di APBN 2023 Bakal Sedot Rp 30 T, Indef: Jangan Terlalu Membebani

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

16 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

2 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

2 hari lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

2 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

3 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya