5 Prioritas Belanja Negara yang Disebut Sri Mulyani dalam Rancangan APBN 2023
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 17 April 2022 12:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah mulai mendesain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2023. Dia mengatakan ada beberapa risiko yang dipertimbangkan pemerintah, seperti kenaikan inflasi, pengetatan moneter, hingga pengelolaan utang pemerintah.
“Utang yang akan kita kelola juga mengalami tekanan dari sisi jumlah bunga utang dan cicilan yang harus dibayar,” katanya dalam keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 14 April 2022.
Dia menjelaskan, pertimbangan itu agar jumlah kebutuhan penerbitan surat utang bisa diturunkan secara bertahap dan berhati-hati. Pada sisi kebijakan fiskal tahun depan, program pembangunan ekonomi dan program prioritas yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan terus difokuskan.
Sri Mulyani mengatakan, APBN akan mereformasi di bidang pendapatan negara, belanja negara, dan dari pembiayaan dengan supaya lebih terbentuk inovatif. APBN 2023, juta akan dikalibrasi dan dipertajam pada perhitungan belanja pusat maupun transfer ke daerah maupun estimasi penerimaan negara.
Berikut lima prioritas belanja APBN 2023 yang disampaikan:
1. Bidang Perlindungan Sosial
Anggaran yang diproyeksikan sekitar Rp 332-349 triliun. Program yang ditargetkan adalah perlindungan masyarakat rentan, perlindungan sosial sepanjang hayat, dan perlindungan sosial adaptif.
Sri Mulyani mengatakan data para penerima program pun akan diperbarui. Kementerian Sosial pun disebut akan meluncurkan program pemberdayaan yang nantinya diintegrasikan dengan program perlindungan sosial.
2. Bidang Kesehatan
Anggaran yang diproyeksikan sekitar Rp 155-193,7 triliun. Program yang ditargetkan adalah jaminan kesehatan nasional, peningkatan kesiapsiagaan kesehatan, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, penurunan stunting, dan penanganan penyakit penting seperti tuberculosis.
<!--more-->
Menteri keuangan mengatakan, perancangan ini untuk mereformasi di bidang kesehatan juga yang akan dieksekusi melalui Kementerian Kesehatan. Mengingat dana kesehatan untuk penanganan Covid-19 pun selama tiga tahun terakhir meningkat dari Rp 113 triliun pada 2019 dan diperkirakan tahun 2020 belanjanya mencapai Rp 255 triliun.
3. Bidang Pendidikan
Pemerintah menganggarkan untuk bidang ini sebesar Rp 563,6-595,5 triliun untuk tahun depan. Program yang ingin disasar antara lain beasiswa 20 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar sebanyak 975,3 ribu mahasiswa, tunjangan profesi 264 ribu guru non pegawai negeri, dan operasional sekolah sampai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
4. Bidang Infrastruktur
Anggaran yang disiapkan untuk bidang ini sekitar Rp 367-402 triliun. Program yang dituju adalah pembangunan perumahan, pembangunan infrastruktur air minum, pengolahan air limbah, pipa transmigrasi gas Cirebon-Semarang, jaringan irigasi, infrastruktur konektivitas, dan infrastruktur teknologi informasi.
5. Pencadangan untuk Proyek Ibu Kota Negara
Untuk anggaran Ibu Kota Negara (IKN) tahun 2023 diproyeksikan sebesar Rp 27-30 triliun. Uang ini nantinya akan diserap untuk membangun kawasan inti pusat pemerintahan.
Nantinya, kata Sri Mulyani, di IKN akan dibangun infrastruktur dasar dan gedung pemerintahan serta pembangunan simpul konektivitas yang melibatkan Kementerian Perhubungan. Selain itu bakal dibangun sarana pendidikan dan kesehatan, dan belanja sarana prasarana bidang ketahanan dan keamanan.
Baca: THR PNS 2022 Cair pada H-10 Lebaran, Kapan Gaji ke-13 Dibayarkan?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.