Lonjakan Covid-19 di Cina, Sri Mulyani: Kita Tidak Boleh Melepaskan Kewaspadaan

Rabu, 13 April 2022 13:41 WIB

Sri Mulyani dalam webinar Women Leaders Forum (WLF) 2022: "Achieving an Equal Future" pada 8 Maret 2022/Unilever

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperingatkan risiko penambahan angka kasus Covid-19 yang kembali melejit di beberapa kota di Cina. Kondisi tersebut menyebabkan pemerintah setempat kembali mengambil keputusan untuk melakukan lockdown yang berpengaruh terhadap melemahnya kegiatan ekonomi.

“Kita semua sedang memperhatikan RRT (Cina) yang selama ini efektif menangani Covid-19 mengalami kenaikan kasus di daerah, di Shanghai, dan beberapa kota lain. Kita tidak boleh melepaskan kewaspadaan,” ujar Sri dalam konferensi pers virtual, Rabu, 13 April 2022.

Mantan bos Bank Dunia itu mengatakan di Indonesia, pemerintah terus menjaga agar pandemi Covid-19 rampung tertangani dengan berbagai dukungan dari sisi anggaran. Apalagi berbarengan dengan momentum Idul Fitri 1443 Hijriah, Indonesia sedang menuju proses transisi dari pandemi menuju endemi.

Dukungan itu misalnya, APBN akan tetap difokuskan untuk menopang pemulihan wabah dari sisi kesehatan maupun sektor ekonomi. Pada 2022, pemerintah masih mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Hingga 1 April 2022, Sri mengatakan penyerapan anggaran PEN untuk penanganan kesehatan baru mencapai Rp 1,55 triliun dari total Rp 122,54 triliun. Penyerapan akan dioptimalkan untuk pembayaran tagihan-tagihan perawatan Covid-19 tahun lalu yang masih diaudit dan diverifikasi.

Advertising
Advertising

Adapun anggaran perlindungan sosial per 1 April tercatat terserap Rp 22,74 triliun dari total pagu Rp 154,7 triliun. Anggaran ini digunakan untuk mendukung kelompok paling rentan, seperti penerima program keluarga harapan, kartu sembako, Kartu Prakerja, hingga penerima batuan langsung tunai (BLT) untuk pedagang kaki lima dan nelayan.

Sementara itu untuk dukungan pemulihan ekonomi, dana PEN yang terserap baru Rp 5,02 triliun dari total Rp 178,32 triliun. Dana tersebut utamanya dikucurkan untuk program pemulihan pariwisata, meningkatkan ketahanan pangan, membantu UMKM, dan insentif perpajakan.<!--more-->

Pelemahan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Sri Mulyani melanjutkan ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir, ditambah meningkatnya tensi Rusia dan Ukraina berpotensi menggerus pertumbuhan ekonomi dunia. Pada April 2022, pelbagai lembaga internasional, seperti Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Dana Moneter Internasional (IMF), hingga Bank Dunia merevisi angka pertumbuhan ekonomi global.

OECD, misalnya, menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 4,5 persen pada 2022 menjadi 3,5 persen. Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Asia bagian timur dan Pasifik akan berada di kisaran 4-5 persen atau lebih rendah dari semula 5,4 persen.

Adapun di Indonesia, Sri Mulyani memperkirakan negara tetap akan masih mencapai pertumbuhan dengan target 5,1 persen pada 2022. “Kami melihat seluruh indikator pada Maret dan April ini. Untuk kuartal I kita tetap (proyeksikan) 4,5-5,2 persen. Sedangkan secara keseluruhan (year on year) 4,8-5,5 persen,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani: Realisasi Belanja APBN Melambat 0,1 Persen

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

4 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

7 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

16 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

17 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya