Bos Pertamina Minta Tiap Pejabat Tak Gampang Wacanakan Kenaikan Harga Elpiji
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 7 April 2022 16:07 WIB
Selain Pertamax, kata Luhut, harga elpiji 3 kilogram juga akan dinaikkan karena disparitas harga di dalam negeri dengan luar negeri sangat besar. Namun, penyesuaian harganya akan dilakukan bertahap dan jatah subsidi untuk rakyat kecil juga dipastikan tidak akan dihilangkan.
"Semua akan naik, nggak ada yang nggak akan naik itu. Jadi hanya bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi, masih tetap yang untuk rakyat kecil, seperti misalnya elpiji 3 kg dari 2007 tidak naik harganya kan tidak fair," kata Luhut.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR dari PKS, Diah Nurwitasari, meminta agar pemerintah tidak menaikkan harga elpiji melon karena akan sangat memberatkan rakyat kecil. "Saya terus terang tidak bisa membayangkan. Kenaikan Pertamax, kelangkaan solar, kenaikan harga minyak goreng itu sudah jadi kado pahit," ucapnya.
"Kalau sampai LPG 3 kg subsidi ini naik mungkin akan jadi kado terpahit di bulan Ramadhan ini," ucap Diah.
Ia juga tak setuju bila rencana kenaikan harga elpiji selalu dihubung-hubungkan dengan konflik Ukraina dan Rusia. Pasalnya, berbeda dengan BBM, kenaikan harga elpiji 3 kilogram itu akan berdampak bagi perekonomian nasional karena konsumennya merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah.
BISNIS | ANTARA
Baca: Faisal Basri Sebut Jokowi Pakai Metode Injak Kaki untuk Tekan Inflasi, Artinya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.