Di Kota Ini Banyak Investor Masuk saat Pandemi, Ada Pizza Hut hingga KFC

Kamis, 7 April 2022 10:01 WIB

Wali Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, H Sulkarnain Kadir mengendarai mobil listrik sebagai kendaraan dinas operasional ketika meninjau program vaksinasi Covid-19 pada Rabu, 25 Agustus 2021. FOTO: Antara

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mengatakan banyak investor yang masuk di daerahnya saat merebak wabah pandemi COVID-19 sejak 2020, yang saat ini penyebarannya mulai melandai.

"Di saat pandemi COVID-19 ini banyak investor yang masuk di Kota Kendari, kalau kita berjalan hampir di setiap perempatan di Kota Kendari ini, itu muncul teman-teman baru (investor baru)," katanya di hadapan rombongan Peserta Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI saat melakukan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu 6 April 2022.

Sulkarnain menyebut, salah satu investor baru yang membangun bisnis usahanya di Kota Kendari yakni McDonald, Pizza Hut yang kini banyak diminati masyarakat di daerah tersebut.

"Ini teman-teman yang punya brand seperti McDonald itu tahun 2020 masuk, kemudian Pizza Hut itu juga masuk selama masa pandemi COVID-19, KFC juga menambah juga (cabangnya) dan seterusnya," ujar Wali Kota.

Ia menyebut, pihaknya memberikan kemudahan para investor jika ingin berinvestasi di Ibu Kota Provinsi ini demi mendorong pertumbuhan ekonomi agar bangkit dari pandemi COVID-19.

Sulkarnain mengaku melakukan pembenahan di sektor perizinan, bahkan dengan upaya itu pihaknya mendapat penilaian A dengan kategori Prima dari pemerintah pusat.

<!--more-->

"Jadi penilaian sudah kategori Prima dan itu kemudian yang dirasakan feedback dari para pengusaha, ada kepastian waktu dan penanganan termasuk biaya," ujar Wali Kota.

Ia menegaskan bahwa pihaknya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan penanganan COVID-19 sehingga bisa beriringan dalam mengatasi kedua hal tersebut.

"Kalau kita tidak menjaga keseimbangan kedua hal ini misalnya kita hanya fokus terhadap penanganan COVID-19, saya kira kita semua tahu bahwa dampaknya akan sangat besar ke ekonomi begitu juga sebaliknya kalau kita kita terlalu fokus ke ekonomi mungkin kita akan berlarut-larut berhadapan dengan pandemi ini," kata Sulkarnain Kadir.

BACA: Soal Isu Investor IKN Mundur, Luhut: Malah Tambah Investornya Sekarang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

3 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

4 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

7 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya