ADB Prediksi Inflasi RI 2022 3,6 Persen karena Kenaikan BBM hingga Komoditas

Rabu, 6 April 2022 14:15 WIB

Salah satu penjual bawang di Pasar Senen yang tidak menggunakan masker di masa PSBB, Senin, 13 April 2020. (ANTARA/Livia Kristianti)

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar lima persen dari perkiraan pada Desember 2021, namun meningkat dari proyeksi September 2021 yang sebesar 4,8 persen.

"Persebaran COVID-19 di triwulan pertama dampaknya minim seperti yang kita lihat dari indikator-indikator aktivitas konsumen dan invasi Rusia ke Ukraina juga dampaknya tidak terlalu besar untuk Indonesia," kata Ekonom Senior ADB Henry Ma dalam media briefing yang dipantau secara virtual di Jakarta, Rabu 6 April 2022.

Kendati begitu ia mengingatkan dampak konflik kedua negara bisa meningkat jika perang maupun sanksi yang diberlakukan diperpanjang.

Dari sisi konsumsi domestik, pada tahun ini diperkirakan kembali ke level sebelum pandemi dan tumbuh di kisaran 5,2 persen. Dengan demikian, investasi juga akan meningkat karena pemulihan ekonomi akibat peningkatan bisnis, perbaikan permintaan, reformasi yang dilakukan, dan pemulihan kredit.

"Namun ada risiko inflasi yang tinggi dan kami proyeksikan naik menjadi 3,6 persen pada tahun dari 3,3 persen dari perkiraan Desember 2021 dengan mempertimbangkan kenaikan harga bahan bakar dan makanan, serta harga komoditas," tuturnya.

<!--more-->

Selanjutnya untuk tahun 2023, Henry memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh meningkat sebesar 5,2 persen, seiring dengan kembali normalnya aktivitas masyarakat, pemulihan ekonomi yang lebih baik, dan berlanjutnya konsolidasi fiskal. Sementara inflasi akan menurun menjadi tiga persen karena harga komoditas kemungkinan lebih rendah pada tahun depan.

Ia pun menyebutkan pemulihan yang terus menguat untuk tahun ini dan tahun depan tidak terjadi hanya di Indonesia, tetapi di mayoritas negara berkembang Asia.

Meski begitu, inflasi di berbagai negara Asia pun diprediksikan meningkat, terutama karena aktivitas ekonomi yang mulai naik, hingga peningkatan harga komoditas.

BACA: ADB Siap Bantu Otorita, Mulai dari Merancang IKN hingga Menggalang Pembiayaan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini: Luhut Tawarkan Dua Investasi Potensial ke Elon Musk, Pakar Minta Pemerintah Audit Kekayaan Pejabat Bea Cukai

3 jam lalu

Terkini: Luhut Tawarkan Dua Investasi Potensial ke Elon Musk, Pakar Minta Pemerintah Audit Kekayaan Pejabat Bea Cukai

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nyaris Kembali ke Pusaran Rp 16.000, Kurs Rupiah Melemah Jadi Rp 15.999 per Dolar AS

6 jam lalu

Nyaris Kembali ke Pusaran Rp 16.000, Kurs Rupiah Melemah Jadi Rp 15.999 per Dolar AS

Kemarin, kurs rupiah ditutup melemah 23 poin ke level Rp 15.978 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Asia Development Bank Mendukung Transisi Energi Indonesia

10 jam lalu

Jokowi Minta Asia Development Bank Mendukung Transisi Energi Indonesia

Presiden Jokowi minta Asia Development Bank (ADB) meningkatkan kerja sama dalam mendukung proyek transisi energi.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

14 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 15.900 - Rp 15.990.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

4 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

4 hari lalu

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

5 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

5 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya