Bos PLN Cerita Perseroan Alami Defisit Listrik Selama 75 Tahun Sebelum 2020

Senin, 28 Maret 2022 17:29 WIB

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Darmawan Prasodjo (baju batik) yang baru saja ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir, saat konferensi pers perdana di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Senin, 6 Desember 2021. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo memaparkan bagaimana BUMN yang dipimpinnya tersebut pernah mengalami defisit listrik selama 75 tahun sebelum tahun 2020. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, hari ini, Senin, 28 Maret 2022.

"Lama PLN 75 tahun tumbuh berkembang tapi tidak ada direktur niaga, penyebabnya apa? Karena PLN selama itu defisit," kata Darmawan.

Ia menjelaskan, penjualan listrik dilakukan secara masif ketika pasokan masih defisit membuat beban yang cukup besar bagi PLN. "Jadi jualan listrik itu beban, listrik dari mana? Kalau tambah jualan listrik, nanti justru padam. Makanya tidak ada direktur niaga," ujarnya.

Barulah pada tahun 2020, menurut Darmawan, PLN mengangkat Bob Saril sebagai Direktur Niaga dan Manajemen. Pasalnya, pada tahun itu penjualan listrik sudah mulai mengalami surplus. Sepanjang tahun 2020-2021 perusahaan setrum negara itu akhirnya membukukan kinerja positif.

Lebih jauh Darnawab memaparkan, PLN dapat mengurangi susut jaringan listrik atau electricity losses sejak tahun 2017 hingga 2021. Rinciannya adalah 9,72 persen pada 2017, 9,51 persen pada 2018, 9,32 persen pada 2019, 9,15 persen pada 2020, dan 8,59 persen pada 2021.

Advertising
Advertising

"Durasi gangguan sebelumnya 1.000 menit per pelanggan, kami berhasil turunkan menjadi hanya 600 menit per pelanggan," kata Darmawan.

Berikutnya, PLN membukukan total penjualan listrik sebesar 243 terawatt jam (TWh) pada tahun 2020. Angka itu lebih tinggi dari target awal yang hanya sebesar 238 TWh hingga 239 TWh.

Sedangkan penjualan listrik PLN naik menjadi 257 TWh pada 2021. Realisasi penjualan listrik itu melampaui target semula yang sebesar 249 TWh.

<!--more-->

Dengan peningkatan penjualan listrik selama tahun 2020 tersebut, kata Darmawan, PLN dapat melunasi utang sebesar Rp 51 triliun selama periode 2020-2021. "Dengan bangga kami umumkan, PLN mampu melakukan upaya pelunasan utang yang dipercepat, yaitu Rp 30,8 triliun pada 2020 dan Rp 21,7 triliun pada 2021."

Rasio keuangan utama perseroan pun meningkat. "Cash flow operasi lebih tinggi, EBITDA dan EBITDA margin membaik, interest-bearing debt kami menurun, di sini kami memahami ada dampak selisih kurs tapi kami kendalikan sehingga laba bersih meningkat," ucap Darmawan.

Pengurangan utang itu, kata Darmawan, terdiri atas pokok utang tersebut maupun bunganya. Dengan pembayaran lebih awal, biaya operasi PLN bisa ditekan hingga Rp 5 triliun sampai September 2021.

"Biaya operasional kami turun Rp 5 triliun pada beban keuangan sampai September 2021," ujarnya.

Dengan begitu, pencapaian kinerja September 2021 disebut lebih baik dari September 2020. Dengan usaha-usaha yang dilakukan, pendapatan usaha stabil dan operasi PLN lebih efisien.

Namun demikian, Darmawan menyatakan pandemi masih memberi dampak terhadap kinerja keuangan PLN meskipun regulatory protection telah dirumuskan. "Ada program transformasi dan efisiensi terus berjalan untuk perbaikan terus menerus."

BISNIS

Baca: BCA Ganti 100 Persen Kehilangan Duit Nasabah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

13 jam lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

1 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

1 hari lalu

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Baca Selengkapnya

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

4 hari lalu

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

PLN NTB meneken Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

4 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

5 hari lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

5 hari lalu

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

5 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya