Bahlil Lahadalia ke Inggris, Tawarkan Investasi Kendaraan Listrik hingga Vaksin
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 28 Maret 2022 11:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melakukan perjalanan ke Inggris sejak Rabu, 23 Maret 2022, untuk menjemput investasi. Dalam kunjungannya, Bahlil bertemu dengan Menteri Investasi Inggris Lord Grimstone; Menteri Teknologi, Inovasi, dan Ilmu Hayati Inggris Lord Kamall; serta anggota Parlemen Inggris Lord Aamer Safraz.
Bahlil menawarkan peluang investasi di berbagai sektor, seperti kendaraan listrik, kesehatan, hingga vaksin.
“Saya berharap Pemerintah Inggris dapat mengambil peran aktif dalam mendorong perusahaan asal Inggris untuk berinvestasi di bidang industri hilirisasi yang berbasis sumber daya alam,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Senin, 28 Maret 2022.
Dia mengungkapkan saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan percepatan transformasi ekonomi. Apalagi, Indonesia memiliki penduduk kelas menengah dalam jumlah besar dan terus tumbuh.
“Ini merupakan faktor penting dalam konteks potensi pengembangan industri kesehatan dengan keunggulan demografi yang dimiliki oleh Indonesia,” ujar Bahlil. Karena itu, Pemerintah Indonesia sangat terbuka dengan masuknya investasi dari semua negara, termasuk Inggris, terutama yang mendukung penciptaan nilai tambah.
Adapun Lord Grimstone menyampaikan bahwa Pemerintah Inggris berminat mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dengan cakupan teknologi dan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan Inggris di sektor tersebut, dia yakin negaranya dapat berkontribusi mendorong hilirisasi di Indonesia.
<!--more-->
“Inggris dapat berperan sebagai hub investasi negara Eropa untuk masuk dan berinvestasi di sektor tersebut di Indonesia, memanfaatkan perjanjian perdagangan Inggris dengan sejumlah negara mitra strategis,” ujar Grimstone.
Pada kesempatan yang berbeda, Lord Kamall menyatakan telah menjalin komunikasi dengan Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin. Budi sebelumnya juga telah bertemu dengan pihak Inggris untuk menjajaki kerja sama di bidang kesehatan.
Kamall mengatakan Indonesia merupakan penyumbang populasi terbesar di ASEAN atau 43 persen. “Ini sangat potensial menjadi hub bagi perusahaan sektor kesehatan Inggris untuk penetrasi pasar di kawasan tersebut,” tutur Kamall.
Menindaklanjuti pertemuan ini, Pemerintah Indonesia dalam jangka akan menjajaki komitmen dalam bentuk nota kesepahaman. Penandatanganan bakal dilakukan antara menteri Indonesia dan Inggris.
“Ruang lingkup nota kesepahaman yang akan dibahas lebih lanjut nanti terkait dengan upaya peningkatan investasi dua arah antara Indonesia dan Inggris. Bagaimana Indonesia dan Inggris dapat saling mengundang investasi yang bisa mendorong nilai tambah yang saling menguntungkan,” tutur Bahlil.
Dalam kunjungannya, Bahlil didampingi Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya. Dari Indonesia, dia juga datang bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Anindya Bakrie.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Haris Azhar Wakili Masyarakat Adat Fakfak Siapkan Gugatan untuk Bahlil Lahadalia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.