Pertamina Diduga Kurangi Stok Solar Bersubsidi untuk Tekan Kerugian

Senin, 28 Maret 2022 10:58 WIB

Logo Pertamina. dok.Pertamina

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menduga PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mengurangi pasokan solar bersubsidi untuk menekan kerugian perusahaan. Kondisi ini menyebabkan stok solar bersubsidi di sejumlah wilayah langka.

“Ada kecenderungan terjadinya kelangkaan solar bersubsidi bersamaan dengan meroketnya harga minyak dunia. Faktor kebetulan ini semakin menguatkan indikasi bahwa ada strategi Pertamina mengurangi pasokan untuk menekan kerugian akibat biaya produksi semakin membengkak,” ujar Fahmy dalam pesan pendek, Senin, 28 Maret 2022.

Sepakan lalu, kelangkaan stok solar bersubsidi terjadi setelah harga acuan minyak dunia naik. Konsumen bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di sejumlah wilayah, seperti Sumatera Utara hingga Sulawesi, mengeluhkan tirisnya pasokan.

Beberapa pelaku usaha logistik bahkan mewacanakan mogok. Musababnya, kelangkaan ini mempengaruhi kelancaran distribusi barang ke daearah. Fahmy mengatakan berbeda dengan ekosistem minyak goreng yang di dalamnya terdapat banyak produsen, pada solar bersubsidi, Pertamina Patra Niaga adalah distributor satu-satunya.

Karena itu, masalah kelangkaan ini tak bisa dilepaskan dari peran perseroan sebagai pemasok utama. Fahmy pun menyayangkan sikap Pertamina yang menyebut adanya dugaan pembelian panik atau panic buying. Sebab, peningkatan permintaan hanya sekitar 10 persen.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Kalau benar (kelangkaan terjadi karena pengurangan stok), strategi itu sesungguhnya amat sangat blunder. Pasalnya, pengguna solar subsidi selain nelayan, juga truk pengangkut barang untuk distribusi kebutuhan bahan-pokok,” ucap Fahmy.

Fahmy mengingatkan, kelangkaan BBM bersubsidi akan berpotensi menyulut kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok yang sebelumnya sudah mengalami lonjakan signifikan. Untuk mencegah kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok lantaran distribusi BBM tersumbat, ia meminta pemerintah mengawasi penyaluran solar.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengklaim stok solar bersubsidi cukup untuk 20 hari. Dia menampik perusahaan menahan pasokan.

"Untuk stok solar subsidi, di Pertamina masih di level 20. Penyaluran solar subsidi disesuaikan dengan kuota yang ditetapkan pemerintah," ujar Irto.

Irto menyatakan pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta pemerintah daerah untuk memastikan stok diterima oleh konsumen. Dia menyebut Pertamina telah menyalurkan BBM solar bersubsidi di atas kuota yang telah ditetapkan.

"Kami mengimbau agar kendaraan industri dan masyarakat yang mampu dapat mengisi BBM non-subsidi seperti Dexlite dan Pertadex," katanya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

BACA: Pertamina Klaim Stok Solar Bersubsidi Cukup untuk 20 Hari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pertamina Merilis Competency Development Program

1 hari lalu

Pertamina Merilis Competency Development Program

Pertamina merilis Competency Development Program sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.

Baca Selengkapnya

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

1 hari lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

2 hari lalu

Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

PT Pertamina (Persero) memberikan kado istimewa bagi kebangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

2 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

2 hari lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

2 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

3 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

3 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

3 hari lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

3 hari lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya