Ingin Buka Perusahaan Ekspedisi? Ketahui Pola Kerjanya

Reporter

Tempo.co

Senin, 28 Maret 2022 09:09 WIB

Pekerja menyortir paket untuk dikirim ke alamat tujuan di Gudang SiCepat Hub, Pluit, Jakarta, Jumat, 7 Mei 2021. Menurut jasa pengiriman tersebut menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah terjadi peningkatan pengiriman barang dari 800 ribu paket menjadi 1,8 juta paket dalam sehari. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, masyarakat lebih memilih berbelanja secara online. Kondisi ini membuat jasa pengiriman semakin dibutuhkan. Perusahaan ekspedisi pun mulai bermunculan seiring dengan meningkatnya minat masyarakat berbelanja online.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspedisi yaitu pengiriman surat, barang, dan sebagainya, atau perusahaan pengangkutan barang. Pengiriman ini dilakukan baik melalui jalur darat, laut dan udara.

Mengutip dari laman Lion Parcel, setiap perusahaan ekspedisi memiliki peraturan atau prosedur yang berbeda-beda. Prosedur yang cukup rumit biasanya akan mengirimkan barang lebih aman. Namun prosedur yang mudah tidak menutup kemungkinan juga untuk memberikan pelayanan yang memuaskan.

Untuk menjalankan usaha ini, hal pertama yang perlu disiapkan adalah gudang. Gudang memiliki peran penting agar barang yang diterima jasa ekspedisi bisa didata dengan baik. Selain itu, gudang juga memiliki fungsi sebagai terminal konsolidasi yaitu titik khusus di mana beragam jenis produk dari beberapa lokasi produksi dikumpulkan.

Pola Kerja Perusahaan Ekspedisi

Mengutip dari laman Antara Logistic, cara kerja dalam perusahaan ekspedisi biasanya akan dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu :

Advertising
Advertising

1. Barang yang akan dikirimkan

Pertama, barang yang dikirim tentu saja tidak melanggar hukum dan sudah sesuai dengan peraturan perusahaan.

2. Packing

Jenis dan kekuatan packing akan begitu berpengaruh terhadap barang yang akan dikirim. Selain itu, packing untuk jenis barang seperti pecah belah, cairan, makanan dan sebagainya juga harus diperhatikan karena ada beberapa jasa pengiriman yang tidak mau menerima barang tersebut jika packingnya tidak kuat.

3. Mengurus surat-surat

Surat-surat yang dimaksud adalah untuk administrasi dan bea cukai pada pihak yang bersangkutan. Dalam hal ini pihak ekspedisi yang akan mengurus segalanya dan hanya akan meminta dokumen-dokumen ke pelanggan.

4. Transportasi yang digunakan

Transportasi perusahaan ekspedisi yang akan dipakai harus sesuai dengan jenis barang yang akan dikirimkan. Penyedia jasa biasanya memiliki container empty dan pengirim berhak memeriksa apakah kontainer tersebut memang layak untuk dipakai dalam mengirim barangnya atau tidak.

WINDA OKTAVIA

Baca: Ancaman PHK di Tengah Persaingan Ketat Bisnis Ekspedisi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

17 jam lalu

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....

Baca Selengkapnya

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

2 hari lalu

Soal Kemungkinan Ekspansi di IKN, Bos MRT Jakarta: Bisa Terjadi tapi Saat Ini Masih Fokus Jalur Timur-Barat

Tuhiyat menyatakan prioritas MRT Jakarta saat ini menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan jalur dan infrastruktur pendukung lainnya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Barang yang Dilarang Dibawa Jemaah Haji?

4 hari lalu

Apa Saja Barang yang Dilarang Dibawa Jemaah Haji?

Berikut beberapa barang yang dilarang dibawa ketika menunaikan ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

4 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Enam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Enam PSN Sektor Transportasi Tak Selesai Tahun Ini, Diteruskan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada sejumlah Proyek Strategis Nasional atau PSN sektor transportasi yang belum bisa diselesaikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

6 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

11 hari lalu

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api tambahan keberangkatan dari Stasiun Malang

Baca Selengkapnya

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

13 hari lalu

Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

Wisatawan banyak yang lebih suka packing dengan koper hard case karena dikira lebih kuat, nyatanya tidak.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

16 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

16 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya