PT Pemeringkat Kredit Indonesia Kantongi Izin OJK, Dirut Ungkap Target Pasar

Sabtu, 19 Maret 2022 20:07 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pemeringkat Kredit Indonesia (PKRI) memperoleh izin dari OJK untuk resmi beroperasi sebagai Perusahaan Pemeringkat Efek (PPE) ke-empat di Indonesia. Direktur Utama PKRI, Eddy Handali, mengatakan perseroan akan memberikan penyegaran perspektif dalam menimbang risiko dalam mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan.

Menurutnya, PKRI sebagai lembaga independen menjanjikan penilaian yang objektif dan transparan. Selain itu, meningkatkan kualitas dan kredibilitas industry pemeringkatan di tanah air.

Dia berharap dengan penambahan jumlah pemeringkat efek akan menambah kompetensi industri PPE di Indonesia. “Pendirian perusahaan dilandasi oleh optimisme PKRI terhadap perkembangan pasar obligasi di Indonesia. PKRI meyakini pertumbuhan akan didukung oleh kedua sisi supply dan demand,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu 19 Maret 2022.

Menurutnya, dari sisi demand, pertumbuhan jumlah investor akan meningkatkan daya serap dan likuiditas di pasar obligasi Indonesia. Ada potensi meningkatnya dana investasi baik dari asset management, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan perusahaan pengelola aset lainnya.

Sementara dari sisi supply, banyak perusahaan dengan positioning yang kuat membutuhkan pendanaan untuk terus bertumbuh. Eddy juga menilai telah terjadi pergeseran cara pengelolaan perusahaan secara lebih professional dengan tata kelola yang bertambah baik.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“PKRI akan menyasar perusahaan-perusahaan dengan manajemen yang baik yang memiliki ceruk pasar yang solid. Saat ini, dibandingkan dengan pendanaan dari bank, kontribusi pasar surat utang sebagai alternative sumber pembiayaan masih jauh lebih rendah,” ungkapnya.

Penerbitan surat utang pada 2021 berkisar di Rp100 triliun oleh kurang dari 60 perusahaan dianggap sangat rendah dibandingkan dengan PDB Indonesia yang mencapai lebih dari US$1.000 triliun.

Demikian pula, outstanding bonds sekitar Rp430 triliun tergolong kecil dibandingkan dengan kredit modal kerja dan investasi yang disalurkan perbankan sekitar Rp4.100 triliun. Eddy mengatakan PKRI didirikan dengan komitmen jangka panjang.

PKRI optimis bahwa perekonomian Indonesia akan segera bangkit setelah tertekan akibat pandemi yang berkepanjangan. “Tantangan-tantangan ekonomi seperti kenaikan inflasi, stabilitas geopolitik, dll akan selalu ada tetapi secara keseluruhan kondisi lingkungan usaha di Indonesia akan terus membaik yang mendorong investasi-investasi baru,” pungkasnya.

BACA: BRI Apresiasi Langkah OJK Siapkan Regulasi Baru Akuisisi Fintech

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

1 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

5 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya