IPO GoTo Incar Suntikan Modal Rp 17,99 Triliun, untuk Apa Dananya?

Jumat, 18 Maret 2022 13:31 WIB

Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat 28 Mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GoTo akan segera melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo akan melepas 52 miliar lembar saham dalam penawaran perdananya dengan harga berkisar Rp 316 - Rp 346.

Dengan demikian, dari penawaran saham perdana, anak usaha Gojek dan Tokopedia ini akan mengincar suntikan modal Rp 17,99 triliun atau sekurang-kurangnya Rp 16,43 triliun.

Lantas untuk apa modal tersebut akan digunakan?

Menukil buku prospektus GoTo, seluruh dana hasil penawaran umum perdana akan digunakan oleh emiten untuk modal kerja dan meningkatkan penyertaan pada anak perusahaan setelah dikurangi biaya emisi. Emiten dan anak perusahaan bakal memanfaatkannya untuk mendukung strategi perkembangan perusahaan melalui berbagai inisiatif.

Misalnya, akuisisi pelanggan, peningkatan strategi penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, penambahan fitur, pembaruan teknologi, dan pengembangan inovasi produk baru. Selain itu, modal akan disebar untuk menutup kebutuhan beban operasional.

Advertising
Advertising

Rinciannya, sekitar 30 persen akan digunakan oleh emiten, 30 persen akan dialokasikan kepada Tokopedia, dan 25 persen untuk PT Dompet Anak Bangsa atau GoPay. Selanjutnya, 5 persen akan dialokasikan kepada PT Mobil Anak Bangsa yang menjadi bagian dari GoFinance, 5 persen untuk VDIGI SG Ltd atau Gojek Singapura, dan 5 persen untuk Go Viet Ltd atau Gojek Vietnam.

<!--more-->

Emiten juga akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd., dan Go Viet Ltd. Peningkatan penyertaan modal dilakukan secara bertahap.

Analis Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta, menggunakan valuasi price to book value (PBV) dalam perhitungan saham GOTO. PBV didapat dari harga saham dibandingkan dengan nilai buku per saham. Adapun nilai buku saham GOTO diperoleh dari total ekuitas dibagi jumlah saham tercatat.

Berdasarkan prospektus, GoTo mencatat total ekuitas senilai Rp130 triliun dan jumlah saham 1,19 triliun saham. Dengan demikian, nilai buku GoTo senilai Rp 109, maka PBV saham IPO GOTO berkisar 2,89 kali – 3,17 kali.

“Berdasarkan PBV tersebut, GoTo menurut kami tidak terlalu mahal dalam harga IPO-nya,” kata Andhika, Kamis, 17 Maret 2022. Dengan skema valuasi tersebut, maka ada dua pilihan investasi bagi para investor yaitu long term atau short term atau trading.

Saham GOTO cocok untuk long term investment, menurut dia, karena saham tersebut merupakan holding company dari banyak perusahaan teknologi raksasa di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia dan Bank Jago.

Ia juga menilai ketiga perusahaan punya fundamental perusahaan yang solid serta prospek yang menarik secara jangka panjang. Dengan performa yang semakin baik dan banyaknya modal ventura, berinvestasi di GOTO menarik untuk dipertimbangkan.

<!--more-->

Bagi investor jangka pendek atau portofolio trading, menurut Andhika, saham GOTO juga layak dipertimbangkan. “Untuk trader bisa memanfaatkan volatilitas harga untuk trading jangka pendek,” katanya.

Lebih jauh, Andhika menyebutkan, semua investor cocok memasuki GOTO, karena perseroan memiliki bisnis yang luas dan juga sudah akrab dengan masyarakat. “Prospek saham GOTO manarik karena memiliki ekosistem luas yang terbentuk dari Gojek, GoPay, Tokopedia, GoTo Financial, dan Bank Jago yang sudah memiliki posisi yang cukup mapan dalam persaingan di sektor masing-masing,” katanya.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan, rencana IPO GoTo akan berdampak secara jangka pendek terhadap saham-saham afiliasi GoTo di pasar modal.

Gojek, Tokopedia, dan Bank Jago misalnya, kata Nico, sudah menjadi ekosistem yang besar. "Apalagi dengan adanya BFI Finance masuk ke saham ini akan semakin komplit ekosistemnya," tuturnya.

Dengan ekosistem yang komplit tersebut, ia menilai bakal berdampak positif ke aplikasi-aplikasi GoTo. Dengan demikian, ketika aplikasi tersebut memiliki dampak positif, ketergantungan masyarakat akan semakin besar.

Seperti diketahui sejumlah saham di bursa efek memiliki afiliasi dengan GoTo, baik melalui kerja sama hingga sokongan dana. Emiten-emiten itu meliputi PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT BFI Finance Tbk. (BFIN), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), PT Multipolar Tbk. (MLPL), dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD).

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS

Baca: IKN Pindah ke Kaltim, Pemerintah Pastikan Aset Negara di DKI Akan Dioptimalisasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Gratis Ongkir Tokopedia, Syarat, dan Keuntungannya

1 hari lalu

Cara Daftar Gratis Ongkir Tokopedia, Syarat, dan Keuntungannya

Ketahui cara daftar gratis ongkir Tokopedia hingga keuntungannya untuk meningkatkan penjualan toko Anda. Berikut ini persyaratannya.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

4 Tips Memilih Baju Anti Gerah, Cocok untuK Musim Kemarau

4 hari lalu

4 Tips Memilih Baju Anti Gerah, Cocok untuK Musim Kemarau

Musim kemarau saat ini menyebabkan suhu menjadi lebih panas. Simak 5 tips memilih baju yang anti gerah.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

6 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

8 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

9 hari lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

10 hari lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

10 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya