IPO GoTo Incar Suntikan Modal Rp 17,99 Triliun, untuk Apa Dananya?
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 18 Maret 2022 13:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GoTo akan segera melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo akan melepas 52 miliar lembar saham dalam penawaran perdananya dengan harga berkisar Rp 316 - Rp 346.
Dengan demikian, dari penawaran saham perdana, anak usaha Gojek dan Tokopedia ini akan mengincar suntikan modal Rp 17,99 triliun atau sekurang-kurangnya Rp 16,43 triliun.
Lantas untuk apa modal tersebut akan digunakan?
Menukil buku prospektus GoTo, seluruh dana hasil penawaran umum perdana akan digunakan oleh emiten untuk modal kerja dan meningkatkan penyertaan pada anak perusahaan setelah dikurangi biaya emisi. Emiten dan anak perusahaan bakal memanfaatkannya untuk mendukung strategi perkembangan perusahaan melalui berbagai inisiatif.
Misalnya, akuisisi pelanggan, peningkatan strategi penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, penambahan fitur, pembaruan teknologi, dan pengembangan inovasi produk baru. Selain itu, modal akan disebar untuk menutup kebutuhan beban operasional.
Rinciannya, sekitar 30 persen akan digunakan oleh emiten, 30 persen akan dialokasikan kepada Tokopedia, dan 25 persen untuk PT Dompet Anak Bangsa atau GoPay. Selanjutnya, 5 persen akan dialokasikan kepada PT Mobil Anak Bangsa yang menjadi bagian dari GoFinance, 5 persen untuk VDIGI SG Ltd atau Gojek Singapura, dan 5 persen untuk Go Viet Ltd atau Gojek Vietnam.
<!--more-->
Emiten juga akan melakukan peningkatan penyertaan pada Tokopedia, PT DAB, PT MAB, VDIGI SG Ltd., dan Go Viet Ltd. Peningkatan penyertaan modal dilakukan secara bertahap.
Analis Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta, menggunakan valuasi price to book value (PBV) dalam perhitungan saham GOTO. PBV didapat dari harga saham dibandingkan dengan nilai buku per saham. Adapun nilai buku saham GOTO diperoleh dari total ekuitas dibagi jumlah saham tercatat.
Berdasarkan prospektus, GoTo mencatat total ekuitas senilai Rp130 triliun dan jumlah saham 1,19 triliun saham. Dengan demikian, nilai buku GoTo senilai Rp 109, maka PBV saham IPO GOTO berkisar 2,89 kali – 3,17 kali.
“Berdasarkan PBV tersebut, GoTo menurut kami tidak terlalu mahal dalam harga IPO-nya,” kata Andhika, Kamis, 17 Maret 2022. Dengan skema valuasi tersebut, maka ada dua pilihan investasi bagi para investor yaitu long term atau short term atau trading.
Saham GOTO cocok untuk long term investment, menurut dia, karena saham tersebut merupakan holding company dari banyak perusahaan teknologi raksasa di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia dan Bank Jago.
Ia juga menilai ketiga perusahaan punya fundamental perusahaan yang solid serta prospek yang menarik secara jangka panjang. Dengan performa yang semakin baik dan banyaknya modal ventura, berinvestasi di GOTO menarik untuk dipertimbangkan.
<!--more-->
Bagi investor jangka pendek atau portofolio trading, menurut Andhika, saham GOTO juga layak dipertimbangkan. “Untuk trader bisa memanfaatkan volatilitas harga untuk trading jangka pendek,” katanya.
Lebih jauh, Andhika menyebutkan, semua investor cocok memasuki GOTO, karena perseroan memiliki bisnis yang luas dan juga sudah akrab dengan masyarakat. “Prospek saham GOTO manarik karena memiliki ekosistem luas yang terbentuk dari Gojek, GoPay, Tokopedia, GoTo Financial, dan Bank Jago yang sudah memiliki posisi yang cukup mapan dalam persaingan di sektor masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan, rencana IPO GoTo akan berdampak secara jangka pendek terhadap saham-saham afiliasi GoTo di pasar modal.
Gojek, Tokopedia, dan Bank Jago misalnya, kata Nico, sudah menjadi ekosistem yang besar. "Apalagi dengan adanya BFI Finance masuk ke saham ini akan semakin komplit ekosistemnya," tuturnya.
Dengan ekosistem yang komplit tersebut, ia menilai bakal berdampak positif ke aplikasi-aplikasi GoTo. Dengan demikian, ketika aplikasi tersebut memiliki dampak positif, ketergantungan masyarakat akan semakin besar.
Seperti diketahui sejumlah saham di bursa efek memiliki afiliasi dengan GoTo, baik melalui kerja sama hingga sokongan dana. Emiten-emiten itu meliputi PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT BFI Finance Tbk. (BFIN), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), PT Multipolar Tbk. (MLPL), dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD).
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS
Baca: IKN Pindah ke Kaltim, Pemerintah Pastikan Aset Negara di DKI Akan Dioptimalisasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.