Dolar AS di Level Terendah setelah The Fed Umumkan Kenaikan Suku Bunga

Reporter

Antara

Jumat, 18 Maret 2022 06:52 WIB

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Dolar AS jatuh mencapai level terendah dalam sepekan pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat pagi, 18 Maret 2022. Karena investor mengukur kebijakan kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Federal Reserve atau The Fed.

Kebijakan moneter The Fed berubah hawkish dengan kenaikan suku bunga seperempat poin pada Rabu, 16 Maret 2022, dan proyeksi bahwa suku bunga dana federal akan mencapai kisaran 1,75 persen hingga 2,00 persen pada akhir 2022 dan 2,8 persen tahun depan, tetapi bank sentral tidak memberikan kejutan lebih keras yang mungkin diharapkan beberapa investor.

"Pesan terkuat kemarin adalah bahwa Fed akan menaikkan (suku bunga) dan itu terutama berkaitan dengan tekanan inflasi yang meningkat," kata Bipan Rai, kepala strategi valuta asing Amerika Utara di CIBC Capital Markets di Toronto.

"Pasar berspekulasi bahwa Fed memiliki pandangan ini sekarang tetapi itu bisa berubah di kuartal mendatang, dan ada banyak hal yang sudah diperhitungkan ke pasar suku bunga jangka pendek untuk Fed tahun ini. Beberapa di antaranya adalah ditarik kembali, dan itulah salah satu alasan mengapa dolar berada di bawah tekanan."

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang perdagangan lainnya, turun 0,5 persen pada 97,980 dan mencapai level terendah dalam seminggu. Indeks tetap naik 2,4 persen untuk sejauh tahun ini.

Advertising
Advertising

Euro menguat 0,5 persen pada 1,1095 dolar dan menyentuh level tertinggi sejak awal Maret. Pejabat dari kedua sisi konflik Ukraina-Rusia bertemu lagi untuk pembicaraan damai, tetapi mereka mengatakan posisi mereka tetap berjauhan.

Rubel Rusia naik di perdagangan Moskow dan sedikit melemah di pasar luar negeri. Di bursa asing, tawaran rubel ditunjukkan pada 96 per dolar dan diperdagangkan pada 104, turun 3,9 persen.

Dolar Australia yang sensitif terhadap komoditas naik 1,2 persen terhadap dolar AS.

Harga minyak melonjak 8,0 persen pada Kamis, 17 Maret 2022, dengan fokus baru pada kekurangan pasokan dalam beberapa minggu mendatang karena sanksi terhadap Rusia.

Euro naik terhadap pound Inggris dan mencapai level tertinggi sejak awal Februari. Bank sentral Inggris (BoE) menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan, tetapi melunakkan bahasanya tentang perlunya kenaikan lebih lanjut.

Pasar uang memperkirakan kurang dari 120 basis poin untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun.

Dolar turun 0,1 persen terhadap yen Jepang. Pada Kamis pagi, 17 Maret 2022, Gubernur bank sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda mengatakan inflasi Jepang tidak mungkin mencapai target bank sentral sebesar 2,0 persen, sekalipun memperhitungkan kenaikan biaya energi, membuat kasus untuk menjaga kebijakan moneter sangat longgar.

Baca Juga: IHSG Tembus 7.000 usai The Fed Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali Sejak 2018

Berita terkait

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

20 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

1 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

3 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

5 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

6 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

6 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya