Promosi Investasi Tak Paten, Bahlil Tawarkan 47 Proyek Matang ke Investor
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 17 Maret 2022 13:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Investasi menawarkan 47 proyek investasi senilai Rp 155,12 triliun kepada investor dalam dan luar negeri. Proyek yang sudah matang secara kajian itu tersebar di 33 provinsi.
"Tentang konsep investasi, pemerintah sebelumnya dalam melakukan promosi selalu bicara luas pulau, jumlah penduduk, kekayaan alam. Itu tidak terlalu paten. Makanya kami merumuskan 47 proyek yang sudah ada fs (feasibility study-nya)," ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Maret 2022.
Investasi yang dijajakan kepada pemodal ini mencakup sektor pariwisata, kawasan ekonomi, industri manufaktur, dan infrastruktur. Secara rinci, total proyek untuk sektor investasi berjumlah 12 dengan nilai Rp 5,78 triliun.
Kemudian untuk kawasan ekonomi, pemerintah menawarkan 14 proyek dengan nilai Rp 48,25 triliun. Di sektor industri manufaktur, ada 15 proyek yang akan dibuka kepada pemodala dengan nilai Rp 51,92 triliun.
Sementara itu di sektor infrastruktur, pemerintah menawarkan enam proyek. Nilainya mencapai Rp 49,17 triliun.
Bahlil berharap investasi di Indonesia terus merata di berbagai wilayah dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ia menyebut tren investasi di luar Jawa kini mulai diminati, bahkan persentasenya melampaui Jawa.
"Investasi di luar Jawa sudah lebih besar dari Jawa sejak kuartal III 2020. Ini buah dari kerja keras pemerintah sebelumnya untuk mendorong pembangunan infrastruktur," ucap dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan salah satu proyek yang diluncurkan adalah pembangunan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara. Proyek ini, kata dia, diminat oleh investor di berbagai negara.
"Karena (dukungan) program investasi di Indonesia sudah berjalan bagus, walau kita bertahap dan enggak semua langsung baik," ucap Luhut.
Baca Juga: Luhut Kirim Tim ke Arab Bahas Investasi IKN: Saya WA Terus dengan Crown Prince