TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan Indra Kesuma atau Indra Kenz sebagai tersangka kasus dugaan penipuan investasi, penyebaran berita bohong, dan tidak pidana pencucian uang (TPPU). Sebelumnya, Indra dilaporkan dalam kasus dugaan investasi bodong binary option melalui aplikasi Binomo.

Situs website dan aplikasi Binomo merupakan platform trading online. Platform ini menyediakan berbagai pilihan aset perdagangan. Untuk dapat melakukan perdagangan ini, terlebih dahulu calon trader atau pelaku trading harus membuat akun. Bagi pengguna PC, platform Binomo hanya tersedia melalui browser. Trading juga dapat dilakukan menggunakan ponsel pintar.

Lalu, bagaimana cara bermain trading di platform Binomo?

Dikutip dari Majalah Tempo edisi 5 Maret 2022, cara bermain trading di Binomo cukup sederhana. Sebelum bermain, trader melakukan deposit terlebih dahulu. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan kartu bank atau e-wallet. Deposit minimal Binomo di Indonesia adalah $10 dolar atau setara dengan Rp140.000. Setelah melakukan deposit, trader dapat memilih sejumlah aset yang bisa di-trading. Trading dilakukan dengan menganalisis aset tersebut.

Setelah memilih jenis aset, grafik pergerakan harga aset akan ditampilkan. Trader dapat melihat naik atau turunnya aset tersebut dalam satuan waktu tertentu. Untuk memilih satuan waktu, ketuk atau klik tombol lingkaran bertuliskan “5s” di kiri bawah. Artinya, per 5 detik grafik akan menunjukkan pergerakan nilai.

Selanjutnya, trader dapat memilih jenis grafik yang akan digunakan. Ada beberapa macam grafik, seperti grafik bukit, garis, batang lilin (candlestick), atau batang. Caranya, ketik atau klik tombol lingkaran di atas tombol “5s”. Setiap trader yang berhasil menebak pergerakan grafik dijanjikan keuntungan sebesar 80 persen dari dana yang mereka pertaruhkan. Sebaliknya, jika kalah, uang mereka menguap seluruhnya, dikutip dari Tempo.co, 17 Februari 2022.

Namun, alih-alih mendapat keuntungan berlipat, para trader Binomo malah merugi puluhan juta hingga miliaran rupiah. “Kami berharap Pemerintah segera menutup bisnis mereka. Cukup kami yang jadi korban,” ujar Robi Suprapto Xaverius Situmorang, 26 tahun, salah seorang anggota grup Korban Afiliator Binary ketika ditemui Tempo di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 Maret 2022.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Korban Binomo Sempat Ditawari Jadi Afiliator, Bongkar Keuntungan Indra Kenz?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.