Bank Indonesia Catat Perbaikan Kinerja Penjualan Eceran yang Diprakirakan Berlanjut

Jumat, 11 Maret 2022 07:58 WIB

Warga mendatangi Kas Terapung Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Pasar Terapung Desa Lok Baintan, Banjar, Kalimantan Selatan, 12 Mei 2016. Kegiatan kas keliling ini untuk mendistribusikan Rupiah layak edar. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat perbaikan kinerja penjualan eceran yang diprakirakan berlanjut dengan pertumbuhan sedikit tertahan pada Februari 2022. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2022 yang diprakirakan 202,8 atau tetap tumbuh 14,5 persen (yoy), meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya 15,2 persen.

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan perlambatan terjadi pada kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Makanan, Minuman dan Tembakau. “Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 3,2 persen (mtm),” katanya dalam rilis, Kamis, 11 Januari 2022.

Penurunan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok seperti kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Hal ini sejalan dengan turunnya permintaan masyarakat, pasokan yang lebih terbatas, dan kondisi cuaca yang kurang mendukung.

Pada periode sebelumnya, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran periode Januari 2022 meningkat secara tahunan. Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2022 tercatat 209,6, atau tumbuh 15,2 persen (yoy) atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 13,8 persen (yoy).

Mayoritas kelompok mencatatkan perbaikan kinerja penjualan eceran pada periode tersebut, terutama kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, dan subkelompok Sandang.

Advertising
Advertising

Secara bulanan, penjualan eceran tercatat terkontraksi 3,1 persen (mtm) dari 7,6 persen (mtm) pada bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pola musiman normalisasi permintaan pascaperayaan HBKN Natal dan tahun baru.

Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas. Dengan penurunan terdalam pada subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, serta kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada April 2022 (3 bulan yad) meningkat dan selanjutnya menurun pada Juli 2022 (6 bulan yad). Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2022 diperkirakan mencapai 139,1 atau lebih tinggi dari 129,2 pada bulan sebelumnya. Sebab, didorong dengan tingginya permintaan selama Ramadan.

IEH Juli 2022 diperkirakan menjadi 129,8 atau lebih rendah dari 132,0 yang ditunjang oleh distribusi barang yang lancar, serta pasokan barang dan jasa yang memadai.

Baca Juga: BI: Cadangan Devisa Meningkat Jadi USD 141,4 M pada Akhir Februari 2022

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

7 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

2 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya