Bos Garuda Mau Naikkan Harga Tiket Pesawat untuk MotoGP tapi Dilarang Kemenhub
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Rabu, 9 Maret 2022 12:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Tbk) Irfan Setiaputra bercerita maskapainya mengusulkan kenaikan tarif tiket pesawat rute Lombok selama perhelatan MotoGP. Namun usulan itu tidak disetujui oleh Kementerian Perhubungan.
“Kami bolak-balik ngomong ke Kementerian Perhubungan untuk menaikkan harga, tapi belum boleh. Namun tetap, Garuda sebagai maskapai nasional memiliki kewajiban (melayani penerbangan) dan ini harus berhasil,” ujar Irfan dalam acara webinar aviasi bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) secara virtual, Rabu, 9 Maret 2022.
Alasan kebutuhan biaya operasional yang lebih besar mendasari maskapai pelat merah ini mengusulkan kenaikan harga tiket. Maskapai, kata Irfan, kudu menyediakan banyak frekuensi penerbangan ke Lombok untuk mengangkut penumpang MotoGP dari pelbagai kota sebelum acara berlangsung.
Namun saat penerbangan kembali dari Lombok ke destinasi sebelumnya, pesawat itu akan kosong. Begitu pun ketika acara selesai. Kapasitas penumpang pesawat hanya akan penuh untuk rute keluar dari Lombok.
Irfan mengibaratkan penerbangan ke Lombok saat MotoGP layaknya perjalanan haji. Ketika mengantar jemaah haji, kapasitas kursi pesawat Garuda yang berangkat ke Tanah Suci padat. Namun saat kembali, maskapai kosong alias tidak mengangkut penumpang.
“Bedanya kalau penerbangan haji, karena sifatnya internasional, kami memiliki keleluasaan melakukan adjustment biaya,” ucap Irfan.
<!--more-->
Irfan berharap sejumlah pihak memahami kondisi tersebut. “Kami juga mengharapkan agar saat acara selesai, penumpang tidak semua pulang tanggal 21 (Maret),” ucapnya.
MotoGP akan berlangsung di Sirkuit Mandalika selama tiga hari mulai 18 hingga 20 Maret 2022. Setiap hari, penyelenggara menyediakan slot kapasitas penonton sebanyak 60 ribu orang.
Adapun maskapai Garuda, kata Irfan, akan menyediakan penerbangan shuttle bagi penonton yang tidak kebagian penginapan di Lombok. Maskapai shuttle akan mengantar penumpang pada pagi hari menuju Bandara Internasional Lombok dan menjemput kembali pada malam hari.
Irfan telah meminta PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola bandara setempat untuk mengoperasikan bandara hingga tengah malam. “Ini bagian dari upaya bersama, karena sebelumnya selama pandemi tidak semua airport buka 24 jam. Syukurlah kami dapat persetujuan dari AP I, bandara bisa dibuka sampai malam,” kata Dirut Garuda tersebut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Syarat Tes Antigen dan PCR Dihapus, Industri Penerbangan Domestik Cepat Pulih?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.