Bahas Truk ODOL, Menhub: Angkutan Barang Penyumbang Terbesar Kecelakaan
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 9 Maret 2022 05:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan ada dua hal penting yang terdampak dari truk over dimension over loading atau ODOL, yaitu infrastruktur jalan cepat mengalami kerusakan dan rawan kecelakaan lalu lintas.
"Dari data Kementerian PUPR, secara ekonomi setiap tahun negara dirugikan Rp 43 T akibat harus memperbaiki jalan yang rusak karena truk odol," kata Budi dalam diskusi virtual Selasa, 8 Maret 2022.
Selain itu, kata dia, juga muncul risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan truk ODOL, di mana sebagian besar angkutan barang 74-93 persen melanggar ketentuan.
"Karena itu angkutan barang merupakan penyumbang terbesar kecelakaan setelah sepeda motor," ujarnya.
Kemenhub, saat ini kata dia terus berupaya mewujudkan zero odol dengan berbagai upaya. Upaya itu, antara lain dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa dalam penanganan ODOL tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun perlu partisipasi dan dukungan dari masyarakat.
<!--more-->
"Kita semua sepakat, bahwa itu (ODOL) harus ditangani bersama," kata Budi Setiyadi.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif sejumlah operator yang dengan kesadaran sendiri melakukan normalisasi kendaraannya.
Kemenhub bersama Polri sepakat akan lebih mengedepankan aspek edukasi, kampanye, dan sosialisasi dalam penanganan ODOL.
"Namun hal ini bukan berarti tidak ada penegakan hukum sama sekali. "Penegakan hukum tetap akan diterapkan, tapi kepada pelanggaran yang kebangetan sekali, misalnya muatan lebih dari 100% persen" ujarnya.
HENDARTYO HANGGI
BACA: Menhub Klaim Naik Angkutan Umum di Kota Palembang Nyaman dan Bisa Diandalkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.