Biaya Transfer Antarbank Rp 0 via Aplikasi Livin Bank Mandiri hingga 9 Maret

Rabu, 2 Maret 2022 14:39 WIB

Ilustrasi Aplikasi Livin by Mandiri. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memberi kemudahan kepada para nasabahnya yang bertransaksi menggunakan aplikasi Livin' by Mandiri. Dengan program tersebut, nasabah bisa bertransaksi antarbank tanpa biaya transfer dengan BI Fast di Livin by Mandiri per hari ini hingga Rabu pekan depan, 9 Maret 2022.

"Biaya transfer antar bank Rp 0 selama 2-9 Maret 2022 hanya di Livin by Mandiri dengan menggunakan BI Fast," tulis Bank Mandiri dalam publikasi hari ini, Rabu, 2 Maret 2022. "Persembahan Livin bagi seluruh nasabah setia kami."

Aplikasi Livin' by Mandiri sebelumnya mengalami gangguan dan banyak dikeluhkan nasabah pada Jumat pekan lalu, 25 Februari 2022, sejak pagi hingga malam hari.

Bahkan kala itu, Livin sempat menjadi salah satu topik yang paling banyak dibahas di media sosial Twitter. Gangguan yang dirasakan oleh para nasabah bank pelat merah itu karena adanya lonjakan transaksi pada aplikasi tersebut.

Akibatnya, terjadi kenaikan antrean di layanan Livin' by Mandiri. Belakangan, layanan Livin' by Mandiri berlogo kuning itu berangsur kembali normal dan sudah dapat diakses untuk bertransaksi.

Advertising
Advertising

“Saat ini proses penguraian antrian transaksi telah selesai. Kami berterima kasih atas kesabaran nasabah,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha, dalam keterangan tertulis, pada Jumat malam, 25 Februari 2022.

Ketua Badan Pusat Statistik atau BPS, Margo Yuwono, sebelumnya menyatakan bahwa berlakunya BI-Fast, yang menurunkan biaya transfer antarbank menjadi Rp 2.500, turut menyumbang penurunan laju inflasi pada Januari 2022.

<!--more-->

BPS mencatat inflasi pada Januari lalu sebesar 0,56 persen (month-to-month/MtM) atau 2,18 persen (year-on-year/YoY). Sejumlah sektor mencatatkan kontribusi kenaikan inflasi, tetapi terdapat satu sektor yang mengalami deflasi.

Khusus pada sektor informasi, komunikasi, dan jasa keuangan terjadi deflasi 0,13 persen. Menurut Margo, deflasi itu disebabkan oleh berlakunya sistem BI-Fast di industri perbankan.

"Ada kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yakni informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,01 persen karena adanya penurunan biaya administrasi transfer uang," ujar Margo dalam konferensi pers, Rabu, 2 Februari 2022.

BI-Fast adalah infrastruktur sistem pembayaran yang dari Bank Indonesia untuk memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat. Hingga kini terdapat 42 bank dan 1 lembaga non-bank yang menggunakan sistem tersebut.

Adapun sistem BI-Fast menerapkan biaya transfer antarbank sebesar Rp 2.500 per transaksi, atau turun sebelumnya sebesar Rp 6.500.

BISNIS

Baca: Usai Klarifikasi Soal Kuliahnya, Wirda Mansur Ajak Berbisnis di Milenial Anti Bokek

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

4 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya