Mendag Sebut Ada Stok Minyak Goreng 33 Juta Ton untuk 12 Hari: Banyak Sekali
Reporter
Mei Leandha
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 26 Februari 2022 15:35 WIB
TEMPO.CO, Medan - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pada hari ini meninjau Pusat Pasar di Kota Medan. Dari hasil pantauannya, minyak goreng sudah ada di pasar tapi masih jarang.
Lutfi menyebutkan kelangkaan minyak goreng di pasar terjadi karena ada permasalahan di lini distribusi. Meski begitu, dari catatan perhitungan Kementerian Perdagangan, cadangan minyak goreng di provinsi tersebut cukup dan aman.
Ia menyatakan pemerintah juga melihat ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng di pusat produksi kelapa sawit Indonesia yaitu Sumatera Utara. "Sebenarnya minyak masih jarang, ada tren bahwa minyak mulai penuh dalam dua atau tiga hari," kata Lutfi, Sabtu, 26 Februari 2022.
Saat ini, menurut Lutfi, ada stok sekitar 33.080.788 liter minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan selama 12 hari. "Artinya banyak sekali. Lebih banyak dari seluruh wilayah di Indonesia, tetapi belum turun ke bawah," ucapnya.
Mendag kemudian meminta pemerintah daerah untuk terus mengawal dan memastikan distribusi lancar sehingga harganya di pasaran sesuai dengan ketentuan pemerintah. Beleid yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Aturan itu menyebutkan HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, untuk minyak goreng kemasan sederhana dan kemasan premium masing-masing Rp 13.500 dan Rp 14.000 per liter.
<!--more-->
"Kalau sampai terjadi macam-macam, Pak Gubernur, saya minta tolong segera ditindak tegas menurut hukum," ucap Lutfi.
Edy menjelaskan, produksi minyak goreng di Sumatera Ut dalam setahun sebesar 230.000 ton, sedangkan kebutuhan akan komoditas itu hanya 180.000 ton. Artinya ada surplus 50.000 ton setiap tahun.
Ia menyatakan bakal menindaklanjuti permintaan Lutfi dengan segera mengumpulkan seluruh pihak terkait. Dengan begitu, masyarakat segera merasakan harga minyak goreng seperti biasa.
"Tadi pagi saya monitor, minyak sudah turun ke pasar dan kita mulai bisa mengurai. Masyarakat bisa merdeka lagi, menikmati minyak goreng murah," kata Edy. Beberapa pedagang membenarkan pasokan minyak goreng mulai lancar setelah sebelumnya tak sepenuhnya normal.
Baca: OJK Ingatkan Ciri Investasi Bodong: Untung di Atas Kewajaran, Tidak Legal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.