Pengerahan Polisi di Wadas Ganggu Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Jumat, 11 Februari 2022 08:20 WIB

Anggota polisi berjaga saat warga yang sempat ditahan tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Februari 2022. Mereka ditangkap polisi ketika Badan Pertanahan Nasional mengukur lahan rencana penambangan material Bendungan Bener di Wadas. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Pengerahan ratusan personel kepolisian ke Desa Wadas dalam beberapa hari terakhir mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Koordinator Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas Insin Sutrisno menyatakan warga tak bisa meladang karena situasi yang tidak kondusif.

"Padahal sebagian besar warga Wadas bertumpu pada sektor ekonomi pertanian," kata Insin pada Kamis malam, 10 Februari 2022.

Selain tak dapat bertani, masyarakat berhenti menganyam besek. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh perempuan-perempuan Wadas di gardu-gardu ronda yang tersebar di hampir semua dusun.

Polisi mengepung Wadas sejak Rabu, 8 Februari 2022, untuk mengawal petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran trase tanah calon lokasi tambang andesit. Seluas 114 hektare lahan di Wadas--seperempat dari total luas desa itu--akan dibuka sebagai proyek tambang andesit untuk mendukung pembangunan Bendungan Bener.

Warga menolak tanahnya dikeruk untuk pertambangan lavastone yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional (PSN) Presiden Joko Widodo ini. Selain khawatir akan ancaman hilangnya mata air dan potensi longsor, warga mempersoalkan izin pertambangan yang diduga penuh sengkarut.

Advertising
Advertising

Selama pengepungan, polisi turut menangkap puluhan warga selama. Mereka dihujani pertanyaan seputar alasan menolak tambang. Meski telah dibebaskan dalam waktu 24 jam, warga trauma dan mengungsi ke luar desa sehingga ladangnya terbengkalai.

"Kondisi ini makin menambah beban kehidupan yang kami alami," katanya.

Menyitir data gambaran umum kondisi Wadas, lebih dari separuh penduduk desa adalah petani kebun. Jumlah petani di desa tersebut sebanyak 358 orang. Sisanya ialah buruh sebanyak 39 orang, PNS lima orang, dan buruh 296 orang.

Adapun komoditas utama di Wadas adalah gula aren. Selain itu, terdapat potensi tanaman produktif lainnya, seperti kopi, temulawak, dan buah-buahan.

Baca Juga: Amnesty International Nilai Pengerahan Polisi di Desa Wadas Langgar Prinsip HAM

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

9 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

9 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

10 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

3 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

4 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

6 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya