Wadon Wadas yang beranggotakan petani perempuan Wadas terus berjaga di hutan atau pos jaga Randu Parang. Menolak pengukuran tanah oleh BPN terkait proyek Bendungan Bener. (Dok. Istimewa)
Dokumen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diterima Tempo pada November 2021 lalu menunjukkan 114 hektare lahan di Desa Wadas akan dibuka untuk tambang andesit. Jumlah itu seperempat dari total luas Desa Wadas.
Adapun tambang andesit merupakan bahan baku untuk maindam Bendungan Bener yang jaraknya lebih-kurang 12 kilometer dari Wadas. Pekerjaan pertambangan ini digarap oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk dan PT Brantas Abipraya. Masing-masing telah memenangkan lelang untuk pekerjaan paket 3 dan 4 yang meliputi pekerjaan maindam sisi kiri dan kanan, penyediaan akses tambang andesit, dan pertambangan andesit.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak mengklaim berdasarkan hasil penelitian batuan di Wadas, cadangan batu hitam di desa itu memenuhi syarat teknis sebagai material timbunan Bendungan Bener. Volume batuan yang tersedia di Wadas sekitar 40 juta meter kubik. Sedangkan kebutuhan pengurukan maindam ialah 16,29 juta meter kubik.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.